Cerita hantu Hong Haoyun mengenai pertemuan dengan senior atau kejadian di ruang bersalin tidak hanya itu saja. Dia juga mengalami kejadian mistis di rumah sakit lain. Cerita kali ini terjadi di tempat selain Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan…


 

Kejadian ini terjadi di rumah sakit lain. Sebetulnya kurang cocok diceritain di sini sih. Tapi karena ini emang cerita hantu di rumah sakit, jadi yah dimaklumin aja deh!

Nah, silahkan lihat foto di bawah ini. Bangunan rumah sakit ini terdapat sebuah lift yang bisa melihat pemandangan keluar.

elevator

Kalian lihat di lift situ ada garis hitam di tengah itu. Nah itulah tempat untuk melihat keluar. Mulai dari lantai 2 ke atas, kita akan bisa melihat pemandangan ke luar. Dulu sih gak ada pemandangan apa-apa buat dilihat yah.. Gak tau deh sekarang sudah berubah atau atau masih sama.

Jaga shift di sana sangat melelahkan soalnya satu orang musti urus satu rumah sakit. Sekarang sudah mending, jumlah tenaga medisnya sudah lebih memadai. Kalau dulu, kerja di situ betul-betul mengerikan! Ok kita bahas soal cerita hantunya.. Ceritanya berkaitan dengan lift yang itu…

Jadi suatu malam, waktu itu gua naik elevator dari basement menuju lantai 9. Di lantai 1 tiba-tiba ada sesosok pria paruh baya yang berjalan masuk…

Tenang, tenang. Yang masuk itu manusia kok.

Ok, kita lanjut lagi. Coba kalian pikir-pikir. Kalau naik lift model begini, seharusnya posisi berdiri kita bagaimana? Sudah pasti berdiri di sisi kanan atau kiri buat lihat pemandangan kan? Pemandangan di malam hari sebetulnya lumayan bagus juga. Gak kelihatan sampah, hanya kelap kelip lampu. Namun pada saat lift sudah di lantai 2 yang seharusnya kita bisa lihat pemandangan, si bapak malah tiba-tiba menghadap ke depan, ke arah pintu lift. Dan mukanya juga mendadak tegang!

Pas lantai 9, kita sama-sama berjalan keluar. Gua akhirnya baru sadar kalau bapak ini ternyata juga sedang gemetaran?!

“Bapak baik-baik saja?” Tanya gua. Gua juga baru sadar kalau wajah bapak ini pucat pasi.

“Kamu gak melihatnya?” Tanya dia dengan suaranya yang bergetar. Jelas-jelas dia sedang ketakutan. “Barusan, bagian luar lift, bagian kaca di sisi kamu, ada sebuah kepala, dia ikut kita naik ke atas!”

Sial… Sekarang ini malam. Dan gua masih harus lanjutin shift! Duh!!

Saya sebenarnya bisa saja menganggap si bapak ini sinting. Cuman ternyata peristiwa yang lebih sinting terjadi!

Kejadian hampir sama, di lift, kali ini dari lantai basement. Kali ini dengan seorang wanita paruh baya. Gua tekan lantai 6, dia tekan lantai 8. Pada saat di lantai 2 gua merasa si tante ini ada perasaan tidak tenang. Dia melihat saya, lalu melihat tempat lain. Matanya melihat ke mana-mana, pokoknya aneh deh. Pas sampai di lantai 6, saat pintu lift terbuka malah dia yang keluar duluan (lho?). Tante ini kok kayak anak kecil aja main pencet-pencet tombol lift. Gua sih gak niat ladenin. Mending gua urus pasien aja.

“Dok!” tiba-tiba dipanggil si tante itu.

Ampun deh, kenapa biasa yang panggil gua bukan cewe cakep. Gua membalikkan badan “Ada apa?”

“Tadi kamu gak mendengarkannya?”  Aduh, lagi-lagi….

Ekspresi dan tatapannya seperti orang yang pertama kali melihat rekaman proses persalinan. “Dengar apa yah?”

“Tadi di lift terus ada yang berbisik ‘Lantai 9, terima kasih‘ terus menerus!”

Sial! Gua kan gak mendengarkannya, napain dia kasih tahu gua? Gua kan masih harus lanjutin shift…. T_T


Kali ini ceritanya memang tidak terjadi di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan, tetapi tetap saja angker. Bagian ke tiga ini masih hanya secuil dari kisah seram yang ada di rumah sakit yang dialami si penutur. Yang menarik menurut saya adalah dua-dua kejadiannya tidak terjadi pada si Haoyun, tetapi oleh orang lain. Mengapa bisa begitu, dugaan pertama adalah orang-orang itu usil dan berbohong.

Namun, asumsi jika orang-orang ini jujur, maka kemungkinan lainnya adalah berkat Bazi dia yang kuat. Kemungkinan besar karakter bazi banyak mengandung elemen Yang. Sehingga kecil kemungkinan dia akan melihat hal-hal mistis seperti hantu dan sejenisnya.

(Bersambung ke Cerita Hantu Rumah Sakit di Taiwan Bagian 4)