Sekitar tiga tahun lalu, saat masih SMA, saya sempat menginap di rumah teman. Kedua orang tuanya menghadiri resepsi pernikahan dan bakal pulang malam. Kami berdua asyik bermain game Call of Duty.

Teman saya itu ada satu adik laki, yang juga ada di rumah saat kejadian waktu itu. Kami bertiga di kamar dia yang terletak di lantai dua, main game sampai tengah malam jam 3. Saat sedang asyik-asyik bermain game, tiba-tiba, saya, temanku, dan adiknya tersentak karena ada bayangan hitam melintas pintu kamar.

Di pintu kamar temanku ini ada jendela gelap. Namun biarpun begitu, dari dalam kamar kita bisa melihat ke luar sebagian lorong lantai dua.

Kami bertiga melihat dengan jelas. Sesosok bayangan hitam, seperti seorang pria dewasa, berdiri dibalik pintu. Setelah beberapa detik, bayangan itu berjalan menuju ke lantai satu. Walaupun bayangan hitam, kami sangat yakin itu berbentuk manusia, ada telinga, hidung, bentuk kepala dan bahu.

Teman saya langsung bangkit. Dia sangat yakin orang tuanya belum pulang secepat itu. Soalnya baru beberapa saat mereka teleponan, dan orang tuanya masih di tempat resepsi pernikahan. Sejujurnya, teman saya ini sangat kuat. Walaupun baru umur 17 tahun, tapi dia sudah berlatih taekwando 7 tahun. Dan dengan bobot 90 kg, sebetulnya gampang saja untuk dia menumbangkan tiga pria dewasa sekaligus.

Kami mencari semua area di rumah. Kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, dapur, semuanya. Tidak ada orang sama sekali. Tapi dipikir-pikir juga aneh. Karena kalau ada maling nekat menyelinap rumah ini, mereka harus melewati taman dulu. Padahal di taman teman saya ada dua ekor anjing yang sangat galak.

Kalau sampai ada orang asing terobos masuk, anjing-anjing itu pasti sudah menyalak dan menyerang. Tetapi kami tidak mendengar apa-apa dari tadi selama bermain game. Jadi saya agak sangsi ada penyelinap.

Teman saya akhirnya memutuskan membawa anjingnya masuk ke rumah untuk mencari orang misterius. Dan di sinilah yang menurutku menyeramkan. Anjingnya, yang saya sendiri sering lihat, sudah terbiasa keluar masuk rumah, tetapi hari itu dia enggan menapak kakinya ke situ.

Dia menggeram dan menggonggong ke pintu masuk. Seolah-olah ada yang berdiri di situ. Begitu teman saya melepaskannya, dia langsung kabur ke taman. Dan hanya berdiri di situ saja. Dalam keadaan takut.

Di saat itulah saya dan teman saya percaya pasti adalah jin. Mungkin orang lain menyebutnya hantu, tetapi dalam Islam, bisa jadi makhluk di rumah kami tadi itu adalah jin. Mereka tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dirasakan oleh anjing atau dilihat oleh kucing.

Saya sebetulnya gak begitu percaya hal-hal mistis dan supranatural. Tetapi gara-gara kejadian malam itu, mulai merubah cara pandang saya terhadap hal-hal itu.

Saya rasa kami bertiga tidak mungkin halusinasi, karena kami melihatnya di waktu bersamaan dan memberi gambaran yang sama terhadap apa yang kami lihat. Selain itu, anjingnya yang saya beberapa kali lihat kegalakannya, begitu takut pada malam itu. Ini membuat saya betu-betul yakin memang ada kejadian tidak wajar malam itu di rumah teman saya.

Penulis: Athanasios Canko