Assalamu’alaikum wr. wb, saya Adi, akan berbagi cerita tentang angsa putih yang menyeramkan. Saat itu saya dan teman-teman sedang menginap di suatu Sekolah Menengah Pertama di kota Bandung dan bagi kalian para penggemar cerita horor semoga kalian puas dengan cerita saya. Selamat membaca dan semoga mimpi kalian indah di malam nanti.

Malam sudah cukup larut. Tapi hujan yang lebat pada malam hari itu benar-benar sangat membuat sunyi sekolah kami.

Saya Adi Pamungkas bersama kedua teman saya Fani Ahmad Jakaria dan Sony Pratama sedang mengerjakan tugas untuk persembahan kami besok lusa. Pada malam itu kami sedang memikirkan bagaimana penampilan kami di atas panggung menjadi semakin menarik dan enak untuk ditonton oleh teman dan guru-guru.

Sambil bercanda tawa kami pun lantas membuat 1 cangkir kopi hitam dan mengeluarkan 1 bungkus rokok Magnum. Malam pun sudah mulai larut atau tepatnya jam sudah menunjukan pukul 23.30 tapi hujan masih saja lebat, kami pun terdiam di ruangan kelas paling pojok.

Dan pada saat kami terdiam, salah satu temanku mempunyai usul untuk bercerita dan saling bertukar pikiran “katanya”.

Agar kondisi kelas tidak terlalu hening. Kami pun memulai untuk saling mendengarkan cerita di antara dari kami. Lama kami bercerita tiba-tiba salah satu dari teman kami menceritakan bahwa temannya pernah menemui seekor angsa putih yang berubah menjadi kuntilanak yang sangat menyeramkan, kami pun lantas mendengarkan ceritanya dari awal hingga akhir.

Setelah mendengarkan cerita tersebut akupun berkata “Halah palingan itu cuman khayalan teman lu doang brad”.

Karena pada saat itu saya sangat tidak percaya akan hal-hal takhayul yang sangat membosankan seperti itu, selepas berbicara seperti itu temanku pun berkata untuk menakut-nakuti saya, “Kalo lu ketemu baru tau rasa lu.”

Dengan nada yang sombong dan sompral aku pun berkata, “Mana hayo yang mau datang ke hadapan gwe. Gwe tantang lu kelahi sama gwe. Kagak takut gwe sama makhluk-makhluk jelek kayak lu”.

Setelah berbicara seperti itu, terdengar suara keras dari gudang sekolah yang tempatnya berada di paling pojok sekolah kami.

Tanpa pikir panjang kamipun hanya menganggap itu hanyalah sebuah suara dari seekor kucing atau tikus saja yang menjatuhkan barang di gudang. Dan kamipun melanjutkan cerita kami. Pada malam itu waktu sudah menunjukan pukul 00.00 kamipun memutuskan untuk menginap di sekolah dikarenakan hujan yang tidak kunjung reda, makin malam hujan makin deras dengan disertai angin yang kencang dan petir yang sangat membuat suasana kelas menjadi sangat tidak nyaman.

Di saat mereka terlelap akupun terbangun karena rasa ingin buang air kecil yang sangat menggangguku. Akupun membangunkan temanku akan tetapi mereka tidak mau mengantarku ke toilet dengan alasan yang sama yaitu akan rasa takut setelah mendengar cerita angsa tadi.

“Huh cemen lu pada,” ucapku kepada kedua temanku.

Tanpa berfikir panjang akupun lantas bergegas untuk menuju toilet yang tempatnya bersebelahan dengan gudang sekolah kami, di saat membuka pintu terasa hembusan angin yang kencang yang membuat bulu kuduk ku merinding.

Akupun tidak menghiraukannya dan terus berjalan menuju toilet. Sesampainya di sana akupun lantas membuang air yang sangat mengganggu tidurku. Dan tiba-tiba saja terdengar suara keras dari belakang atau tepatnya pada pintu toilet.

Pada saat itu aku berfikir mungkin itu hanyalah suara dari teman-temanku saja yang iseng kepadaku dan akupun berkata dengan nada keras “DIEM GANGGU AJA LO” (Ucapku).

Pada saat membuka pintu, ternyata tidak ada satu orangpun di depan pintu toilet. Lalu aku memandang ke arah depan. Aku melihat dari kejauhan seperti ada sesuatu yang bergerak. Semakin kulihat semakin jelas bentuk dari benda tersebut dan bentuknya menyerupai angsa putih yang sedang berjalan membelakangiku.

Astaga!!! semakin kulihat itu angsa tersebut seperti menjadi sesosok makhluk memakai baju putih berambut panjang dan dia terbang menuju pohon yang berada tepat di depan pandanganku dan diapun tertawa dengan nada yang sangat menyeramkan dan diapun berbalik sambil memandang sinis terhadapku.

Wajahnya hancur, matanya merah dan dia terus memelototiku seperti ingin membunuhku. Akupun lantas bergegas untuk pergi dari tempat tersebut. Namun tubuhku mendadak menjadi kaku dan tidak bisa aku gerakan sama sekali dan tiba-tiba mulutku kaku diikuti dengan mata yang kabur dan semakin lama mataku tidak bisa melihat apa-apa, dan terdengar suatu bisikan yang sangat seram ditelingaku “NGAJAK RIBUT SIA KA AING HEHH. WANI SIA KA AING !!! HAYANG KU AING PODARAN SIA AYEUNA KENEH” (Ngajakin berantem kamu ke aku hehh. Berani kamu sama saya! Mau saya bunuh kamu sekarang juga).

“Ampun!! Ampun!!!” (ucapku didalam hati dengan nada yang sangat ketakutan) dan dia pun tertawa dengan nada yang menakutkan hingga akhirnya akupun tidak sadar akan keadaanku sekarang.

Hingga pada keesokan harinya akupun terbangun diatas sofa di ruangan guru dengan teman-teman dan guru yang melihatku dengan tatapan yang mengherankan dan bersyukur karena aku telah sadar kembali.

Kata mereka aku tertidur di atas bangku murid yang mati karena dibunuh dengan sadis disekitar sekolah kami pada tahun yang lampau.

Akupun lantas menceritakan kisahku yang melihat sesosok wanita yang sangat menyeramkan tadi malam dan akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk menyempurnakan makhluk tersebut beserta seisi ruangan kelas yang ada disekolah kami. Dan akhirnya akupun sadar bahwa di dunia ini tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan saja yang ada akan tetapi mereka juga berada disekitar kita. Jadi janganlah kamu berkata sompral kepada mereka dan teruslah memperkuat iman kalian agar kalian terhindar dari mereka-mereka yang jahil kepada kalian. Terima kasih sudah mau membaca cerita saya. Assallamualaikum wr. wb.

Penulis: Adi Pamungkas