Sekedar info latar belakang, saya adalah guru SMP di Jakarta. Nama saya Ridwan. Saya mengajar mata pelajaran sains untuk ana kelas 8. Ada 35 siswa di dalam kelas. Namun, yah, sekarang sudah menjadi 34. Salah seorang siswa saya bernama Lukas meninggal dunia sebulan yang lalu.

Karena sekolah yang saya ajarkan adalah kelas internasional, dan anak-anak semuanya memiliki komputer saya selalu memberikan tugas ke mereka dengan menggunakan program bernama Google Classroom. Bagi yang belum tahu, program apa itu, Google Classroom memungkinkan saya sebagai guru kasih tugas secara online, dan mereka bisa kirim jawaban mereka di sistem yang sama. Nanti saya bisa langsung beri nilai dan komentar sehingga mereka langsung bisa merevisi atau meninjau kembali. Dari sisi saya, saya jadi lebih gampang menilai kerjaan anak-anak.

Sekarang masalahnya, dua hari yang lalu saya menerima ada 35 orang yang submit jawaban. Ini gak masuk akal. Jadi saya cek, siapa saja yang mengumpulkan tugas. Satu per satu nama saya telusuri, dan akhirnya saya melihat satu nama: Lukas Candra.

Bulu kuduk saya langsung berdiri. Tapi saya langsung terpikir ini pasti kerjaan anak-anak usil. Saya mencoba melihat apa jawaban yang dia submit. Dan inilah yang saya terima:

Soal: Jelaskan apakah itu struktur vestigial!
Jawaban: Struktur vestigial adalah struktur yang diduga berasal dari sisa-sisa evolusi organisme nenek moyang.

Okay, saya akui jawaban yang baik. Pertanyaan berikutnya:

Soal: Berilah satu contoh struktur vestigial!
Jawaban: Usus buntu manusia. Tapi, saya gak punya.

Betul juga. Saya kebetulan tahu, kalau usus buntunya sudah dikeluarkan saat dia berumur delapan tahun.

Soal: Siapakah yang menciptakan sistem tata nama binomial?
Jawaban: Karl Deinanus

Kebetulan soal yang satu ini dia salah. Jawaban yang benar adalah Carl Linnaeus

Soal: Apakah itu lingkungan?
Jawaban: Kondisi atau sekitar yang memungkinkan organisme hidup.

Ok, dia mendapat jawaban ini benar.

Soal: Di lingkungan seperti apa tempat tinggal kamu?
Jawaban: Saya tidak tahu. Di sini sangat gelap. Dingin. Saya sendirian… Terkadang saya mendengar suara erangan.

Bulu kuduk kembali berdiri membaca baris jawaban tersebut. Saya melihat jawaban-jawaban lain. Tetapi ternyata sudah tidak ada. Dia hanya menjawab sampai soal tadi itu saja.

Saya memutuskan mengirim pesan ke akun Lukas, atau orang yang menyamar sebagainya.

Saya: “Siapa kamu? Katakan kalau tidak mau kena hukuman.”:

Lukas: Saya Lukas! Tidakkah Bapak bisa membaca nama saya? Perlu bukti? Nilai rapor saya sebelumnya adalah 89! Kamu pernah sekali suruh saya maju ke depan dan jaga sikap karena saya banyak bertingkah di kelas! Saya harap Bapak berhenti.

Saya tidak tahu bagaimana mungkin “Lukas” ini tahu semuanya. Tetapi apa yang dia sebutkan semuanya benar. Saya membalasnya lagi

Saya: “Lukas” tolong jangan berbohong lagi. Lukas yang asli telah meninggal sebulan lalu karena kebakaran rumah. Tolong hentikan ini jangan sampai menjadi kasus.

Beberapa jam kemudian dia balas lagi

Lukas: Saya Lukas Candra! Kenapa Bapak tidak percaya? Percayalah… Bapak harapan saya terakhir.

Saya mulai kesal dengan orang ini. Saya kirim balik:

Saya: Sudah! Jika kamu memang asli, datang saja ke rumah saya! Alamat saya di : ######### (saya sensor di sini yah)

Setelah beberapa detik saya tekan enter, saya menyesal. Saya betul-betul merasa gampang marah, dan harus bisa mengontrol diri.

Hari ini saya terbangun oleh suara alarm kebakaran. Rumah saya kebakaran. Saya segerea menghubungi pemadam kebakaran. Beberapa menit kemudian, datanglah mereka. Perlu hampir dua jam untuk memadamkan api. Yang anehnya, ada sesosok mayat yang hangus di dalam rumah. Sekedar info saya tinggal sendirian di rumah.

Saya butuh waktu menjelaskan ke polisi saya betul-betul tidak tahu mayat siapa itu, dan saya betul-betul tidak mengerti mengapa bisa ada mayat di rumah saya. Mereka mencoba melakukan investigasi, tetapi tentu saja mereka tidak bisa menemukan bukti apapun.

Tadinya mereka bahkan sampai menduga saya mungkin terlibat kasus pembunuhan. Jadi mereka mencoba menggali kembali kuburan Lukas untuk otopsi dengan harapan bisa menemukan petunjuk keterlibatan saya. Tetapi akhirnya mereka menemukan hal yang lebih aneh lagi, makam Lukas tidak terlihat pernah digali, tetapi mayatnya telah hilang.

Sumber: Reddit disadur bebas