Salam Sejahtera Pembaca Mistis, perkenalkan namaku Ah Kiat, saya ingin menceritakan sebuah kisah mistis yang terjadi pada temanku sekitar 30 tahun lalu, saat itu saya masih sangat muda, saya merantau ke negara Singapura untuk mengadu nasib, saat itu peraturan imigrasi masih belum seketat sekarang dan tata letak Singapura masih terdapat banyak kampung dan kebun.

Saya bekerja disebuah bengkel mobil dan disana, saya kenal 4 rekan kerja saya, Acheng, Acai, dan Kumar (Kumar adalah keturunan suku India yang bisa berbahasa Tionghua), kami sangat akur dan sering berkumpul bersama untuk makan dan bermain mahjoh, saat itu kami masih umur 20an dan sangat liar untuk mencoba semua hal, disuatu malam dipermainan mahjoh, Kumar bercerita : ” Saya mendengar dari tetanggaku, kalau mau merasakan hubungan intim, ada cara yang gratis”.

Kami semua masih sangat muda dan mempunyai libido tinggi, sangat tertarik dan memaksanya untuk melanjutkan ceritanya. ” Kata tetanggaku, bila kamu membawa sebuah benang merah dan diikatkan ke sebuah jarum kemudian tusuk ke pohon pisang dan ikatkan ujung benang merah tersebut ke jari kakimu, tidurlah dibawah pohon pisang tersebut, maka Wewe Pohon Pisang yang cantik akan muncul dan berhubungan intim denganmu dan kamu akan diberikan banyak rezeki sebagai imbalan” Kumar berhenti dengan sebuah senyuman sinis. “GILA keleng, hahahha.. ” saya membentak dengan tawaan keras. Kami mengakhiri pertemuan ini dengan candaan. Ternyata Acai tidak menganggap itu sebagai sebuah lelucon, dia berpikir panjang dengan metode Kumar yang cukup sinting.

Keesok harinya Acai menyiapkan benang dan jarum serta matras tidur, setelah jam kerja berakhir, Acai berpamitan dengan kita dan dia menuju ke kebun dedaunan belakang bengkel yang malam harinya sangat sunyi dan menyeramkan, Acai meletakkan matras dengan rapi dan mengikat benang ke jari kakinya dan tidak lupa dia menusuk jarum yang sudah diikatkan dengan benang ke pohon pisang yang dikebun terlantar tersebut.

Dia terlentang di matras tersebut dan menunggu kemunculan wewe Pohon Pisang, menunggu… menunggu… menunggu… Tiba-tiba sesosok wanita yang telanjang bulat, kulitnya sangat bersih dan terang, rambutnya panjang sepinggang, sangat lembut dan harum, mukanya ayu. Wanita tersebut dengan tampang malu berjalan perlahan ke arah Acai, Acai menanyakan wanita yang siapa dia, “Aku adalah Wewe Pisang, dan saya akan melayanimu”… Acai terbangun, ternyata apa yang terjadi adalah sebuah mimpi, dia sadar bahwa yang tadi terjadi adalah sebuah mimpi, mimpi yang indah gumamnya dalam hati.

Dia mencoba berdiri dan sadar bahwanya celananya basah karena cairan dari hubungan badan dan bajunya penuh dengan aroma harum wanita. Acai menjadi begitu tagihan dengan kehadiran “pacar” barunya dan dia terus berkencan dengan wewe Pohon Pisang hingga akhirnya, badannya yg dulu kekar menjadi kurus dan mukanya pucat pasi.

Akhirnya dia mengaku dengan kita bahwa dia berkencan dengan wewe pisang, dia sangat menyesal karena selain ketagihan, fisik dan konsentrasi dirinya melemah, akhirnya dia bersikeras untuk putus dengan pacar mistisnya. Seperti ritual biasanya, akhirnya dia bertemu dengan wewe Pohon Pisang, kali ini Acai tidak mau berhubungan badan dengannya, Acai mengancam bahwa dia akan mengakhiri hubungan manusia dan makhluk mistis ini dan Wewe harus memberikan dia rezeki yang berlimpah, kalau tidak dia akan menghancurkan pohon pisang itu.

Wewe pohon pisang yang cantik menetes air mata dan setuju dengan permintaannya. Setelah bangun dari mimpi, Acai langsung melepaskan benang dikakinya dan pergi tanpa mengambil kembali semua perlengkapannya.

Hari Rabu pun tiba, Acai berteriak keras kegembiraan, dia memenangkan TOTO di hari itu juga, Hidupnya benar – benar berubah 180 derajat, dengan duit nya yang berlimpah dia berhasil merintis sebuah usaha percetakan yang kebetulan sangat didukung oleh pasar masa itu.

Dia berkenalan dengan Lina, seorang wanita yang cantik dan mereka menikah dengan dikarunia seorang Putri, Dia tinggal disebuah rumah mansion yang besar dan sangat bahagia, Acai tetaplah Acai, dia tidak melupakan kami walaupun kami jarang ketemu karena saya sudah tidak berada di Singapura. Akhirnya setelah meninggalkan Singapura selama 3 tahun saya ingin kembali lagi sebagai seorang turis serta menjenguk kawan lamaku, Acai sangat gembira dan mengajak kami untuk bertemu dirumahnya yang besar.

Jam 5 subuh kami sampai ke rumahnya dan duduk sambil bercengkraman, Tiba – tiba ada sebuah teriakan yang sangat mengerikan ditamannya yang besar, kami ber 4 segera lari keluar rumah. Sungguh pemandangan yang sangat mengerikan, sebuah pohon pisang tertusuk dari mulut hingga ke tembus keluar pundak Lina, rambutnya menjadi berantakan, lalat memenuhi mulutnya dan bau busuk yang sangat menyengat diseluruh badannya yang masih bernapas setengah – setengah, terdengar sangat jelas suara  yg keluar dari mulut LINA, ternyata itu adalah suara Wewe Pohon Pisang. Ternyata saat terakhir berkencan, Acai hanya melepaskan benang yang diikatkan dikakinya, tetapi jarum tersebut masih tertusuk di pohon Pisang, lama kelamaan Pohon tersebut menjadi luka dan mati.

Tetapi sebelumnya Wewe sudah sering muncul di mimpi Acai, memohonnya untuk mengeluarkan jarum tersebut dan Acai selalu dikasih rezeki agar dirinya mau kembali ke kebun tersebut dan melepaskan jarum yang dia tusukkan, ternyata Acai tidak menghiraukan mimpi tersebut hingga pohon pisang tersebut mati dan menjadi arwah mistis yang bergentayangan.

Penampakan wewe pisang di Malaysia

Penampakan wewe pisang di Malaysia

Lina kemudian tidak bersuara lagi. Acai mengeluarkan buih dari mulutnya dan pingsan, setelah bangun dari rumah sakit, dia sudah tidak seperti biasanya dan melalui laporan medis, dia dinyatakan kehilangan kewarasan, saat itu juga dia selalu berimijinasi ditemanin istrinya dan wewe, menurut dokter dan suster yang merawat Acai, ketika Acai mulai berbicara dengan teman imijinasinya, ruangan dia selalu dipenuhin dengan bau wangi yang mereka tidak bisa melacak sumbernya.