Shari72: Apa kamu masih bangun?
22.18

Ferry32: Ya,aku sedang nonton tv. Ada apa?
22.20

Shari72: Aku ada cerita,aku boleh kerumahmu tidak?
22.22

Ferry32: Boleh boleh aja,sih. Tapi,kan lumayan jauh!
22.22

Shari72: It’s okay! Gak apa apa. Aku akan kesana!
22.24

Ferry32: Ya,aku tunggu!
22.24

Tiga puluh menit kemudian.

Ferry32: Shar, apa kau masih di jalan?
22.54

Ferry32: Shar? Jawab!
22.58

Shari72: Iya,aku sudah di depan pagar rumahmu!
23.00

Ferry32: Ya sebentar! Aku bukakan!
23.00

Shari72: Gak usah, aku di depan pintumu!
23.02

Ferry32: Iya,aku sedang menuruni tangga,sebentar,ya!
23.03

Shari72: Gak usah,aku sedang jalan masuk rumahmu!
23.05

Ferry32: Oh, ya sudah. Aku balik kamar!
23.06

Shari72: Oh, aku sudah di tangga, lagi naik!
23.08

Ferry32: Aku sudah dikamar!
23.08

Shari72: Aku gak mau kalah, aku di depan pintu kamarmu!
23.10

Ada perasaan aneh di hati Ferry. Antara buka atau tidak pintu kamarnya. Hanya saja,dia merasa aneh, pagarnya sudah dia gembok, pintunya sudah dikunci ganda. Dan, jika jalan di tangga rumahnya, pasti ada suara.

Lalu, di setiap chat, butuh 2 menit bagi Shari untuk menjawab chatnya. Juga, saat dia menanyai Shari saat di jalan, lama sekali Shari jawab.

“Pasti ada yang aneh,” batin Ferry. Dia pun membuka pintu, dilihatnya Shari berwajah pucat.

“Kamu baik baik aja?”tanya Ferry

“Ya tentu saja, tadi aku lihat ada laki-laki berwujud hitam melambai kepadaku di pojok dinding rumahmu. Di depan tangga!”jawab Shari.

“Ah, salah liat kali, kebanyakan melamun! Ayo masuk,”ajak Ferry.

“Iya”

Saat sudah duduk….

“Tadi kamu mau cerita apa?”tanya Ferry

“Fer,kamu gak ngerasa diliatin?”tanya Shari

“Ah,enggak! Biasa aja”jawab Ferry

“Tadi, saat aku masih di rumah, aku melihat laki-laki berwujud hitam. Aku juga ngeliat dari layar hitam hp ku. Ada perempuan berwajah hancur menatapku tidak langsung! Lalu saat di jalan, ada perempuan yang sama menatapku. Dia berdiri di tengah jalan. Aku hampir kecelakaan. Lalu, di luar pagar rumahmu, ada mobil besar. Di dalam ada pria berwujud hitam. Sama seperti di pojok dinding dia melambai-lambaikan tangannya. Dugaanku,dia mengajakku ke dunianya. Namun, yang kuingat, aku kecelakaan dan tidak selamat di jalan. Jadi, tolong kuburkan mayatku,”ucap Shari seketika hilang.

Kaget bukan kepalang, hampir saja Ferry pingsan. Dia sedih akan kepergian sahabatnya dari SMP. Dia pun mencari jasad temannya itu. Ada! Dikelilingi banyak orang. Diterobosnya kumpulan orang itu. Tergeletak mayat temannya dengan muka hancur. Dia pun menguburkannya. Setelah itu,dia pulang. Di perjalanan pulang, dia melihat laki laki berwujud hitam…

Melambaikan tangan kepadanya…

 

Penulis : Renata