Jika tahun 2003 Indonesia sempat dihebohkan dengan cerita kanibal Sumanto, maka dunia pada tahun 2002 dikejutkan dengan kisah kanibal yang tidak kalah mengerikan.

Sebelum CeritaMistis melanjutkan kisah di bawah ini, bagi yang sedang makan, atau yang memiliki jantung lemah atau mental tidak kuat, silahkan jangan baca artikel ini. Scroll ke bawah dengan resiko sendiri yah.

 

 

 

Ok…

 

 

 

 

Ini kesempatan terakhir….

 

 

 

 

Baik, jika sudah sampai sini, maka dianggap kalian sudah siap mental, dan sudah selesai makan…

Armin Meiwes, warga Jerman ditangkap polisi pada bulan Desember 2002 atas tuduhan pembunuhan di Internet. Pada tanggal 30 Januari 2004, dia dijatuh hukuman penjara 8 tahun di penjara. Kasus ini mendapat perhatian yang besar di media, karena beberapa alasan, pertama Meiwes melakukan pembunuhan lalu memakan korbannya. Kedua, korban bersedia untuk dimakan…

Biasanya Meiwes akan memposting iklan di sebuah situs yang disebut dengan nama The Cannibal Cafe. Website ini dikunjungi orang-orang yang memiliki fetish terhadap kanibalisasi. Kasarnya merasa terangsang ketika dimakan, atau merasa terangsang karena memakan orang.

Singkat cerita, Meiwes posting di situs untuk mencari orang yang berusia 18 hingga 30, yang siap untuk dibunuh dan di makan. Salah satu korban awal bernama Bernd Jurgen Armando Brandes memenuhi iklan tersebut. Beberapa orang lainnya juga tertarik dengan iklan tersebut. Tetapi belakangan mereka mengundurkan diri. Meiwes mengaku dia tidak memaksa mereka melakukan sesuatu di luar kehendak mereka.

Kembali ke cerita, Brandes pun pergi ke rumah Meiwes tanggal 9 Maret 2001. Di sana mereka merekam kegiatan mereka. Meiwes memotong penis Brandes, dan dua lelaki itu mencoba memakan penis berbarengan sebelum Brandes menemui ajalnya.

Awalnya Brandes meminta agar Meiwes mencoba menggigit putus kemaluannya. Namun karena gagal, akhirnya menggunakan pisau. Branes sendiri mencoba memakan barang miliknya sendiri secara mentah-mentah, namun karena terlalu kenyal akhirnya gagal.

Meiwes sendiri mencoba memasak organ kemaluan sang korban, memberi bumbu dan mencoba memasak dengan menggunakan lemak tubuh Brandes. Namun karena gosong, akhirnya diberikan ke anjingnya.

Semua kejadian di atas direkam. Di dalam sidang para hakim dan pengunjung bisa melihat, Brandes terlalu lemah untuk memakan akibat kekurangan darah cukup banyak. Meiwes sendiri duduk sambil membaca buku selama tiga jam, membiarkan Brandes tergeletak di dalam kamar mandi.

Isi rumah Meiwes

Isi rumah Meiwes

Meiwes memberikan alkohol dan obat pereda sakit, puluhan pil obat tidur. Dan akhirnya menciumnya kemudian menusuk tenggorokan Brandes hingga tewas. Dia menggantungkan mayat Brandes di pengait daging, dan semenjak itu dia memakan daging itu selama 10 bulan. Menyimpan sebagian daging ke lemari es, sisanya ke kotak pizza.

Kalau Sumanto, memakan daging manusia karena ingin mencapai kesaktian, Meiwes mencari kepuasan seksual. Walaupun terdengar gila, fetish kanibalisme adalah sesuatu yang nyata dan digolongkan sebagai salah satu bentuk kelainan jiwa.

Armin Meiwes dalam sidang

Armin Meiwes dalam sidang

Kriminolog dan psikolog umumnya menggolong orang ini sebagai sosiopat. Orang yang tidak ada rasa empati, egois dan impulsif. Dalam beberapa hal, mereka tergolong memiliki fantasi yang sangat ekstrim terkait dengan kekerasan. Umumnya dengan cara membunuh saat berhubungan badan, atau bahkan memotong kelamin. Terkadang dilanjutkan memakan bagian dari tuhub korban. Tipe yang pertama ini disebut “erotophonophilia”

Selain itu, ada juga yang disebut “vorarephilia”, yakni merasa terangsang karena dimakan, memakan orang atau melihat orang lain memakan manusia. Brandes tergolong memiliki vorarephilia.

Secara psikologis, mengapa orang bisa berpikir seperti demikian? Ini kemungkinan adalah turunan dari sadomasochism. Yakni perspektif dominasi atau submisif. Memakan seseorang bisa dianggap sebagai total dominasi seorang pemangsa, dan total submisif dari mangsa.

Satu hal yang mungkin kalian tidak ketahui adalah, di Internet, atau mungkin di Deep Web, masih banyak orang-orang seperti Armin Meiwes yang memiliki fetish seperti itu. Armin Meiwes sendiri mengaku, dia yakin setidaknya ada 800 orang Jerman lainnya yang sama seperti dirinya…