Senyuman di Jendela
Waktu itu saya masih berumur 8 tahun saya tinggal di rumah kakek saya di daerah Babay saat itu kakek saya pergi untuk mencari kodok dan saya di tinggal sendirian di rumah kakek.
Karna saya waktu itu masih kecil jadi saya masih agak takut sendirian karna rumah itu sangat tua dan rumah itu bekas peninggalan (alm) nenek moyang saya dan disaat itu tiba-tiba listrik mati dan saya sendirian di rumah saat itu juga saya merasa lapar dan saya memberanikan diri untuk makan di dapur dengan cahaya lilin seadanya dan ketika saya makan saya mendengar suara keras “GUBBRAAKKK!!!!!!”
Saya terkejut dan saya langsung berlari ke kamar tanpa mementingkan lilin dan tangan saya yang masih ada bekas makanan, sayapun lansung menutupi tubuh saya dengan selimut hingga tertidur.
Keesokan harinya saya pergi ke sekolah di dekat rumah kakek saya. Saya duduk dekat jendela dan saya bingung melihat pohon beringin besar di samping rumah tua kosong yang kebetulan persis di samping rumah kakek saya . Saya merasa heran karna sebelumnya pohon itu tidak ada. Saya bertanya dengan teman sebangku saya “Eh! Kamu liat gak pohon beringin itu,” ucap saya.
Tapi kata teman saya, “Nggak. Gak ada apa apa di sana
Setelah pulang sekolah benar saja. Pohon itu hilang tanpa jejak. Saya heran tujuh galaksi karena melihat kejadian aneh dan saya berpikir mungkin pohon tadi hanya halusinasi. Setibanya di rumah saya langsung ke kamar dan menatapi rumah tua itu dn saya melihat bayangan lewat dengan cepat. Saya langsung berbaring dengan badan lemas dan sayapun tertidur.
Saya bangun ternyata hari sudah malam. Dan saat itu mati lampu lagi. Saya di rumah dengan kakek saya dan saat saya melihat ke jendela ada wajah penuh darah di jendela di rumah kosong itu. Wajah mengerikan itu berlumuran darah dan tersenyum mengerikan menatap saya. Saya tidak bisa bergerak dan sayapun pingsan.
Keesokan harinya saya menceritakan hal itu dengan kakek saya dan kakek saya bilang kalau saya memiliki indra ke 6 yang bisa melihat makhluk halus. Dan kakek saya bilang kalo rumah itu dulu dihuni oleh satu keluarga yang tewas mengenaskan.
Kakek saya kemudian memasuki rumah itu dengan membawa kopi hitam, telur asin dan sebilah lidi. Sekilas saya mendengar kakek saya bilang “Yang ada di sini, jangan mengganggu cucuku lagi” Dan mulai saat itu aku tidak pernah melihat atau di gangu hantu itu lagi.
-Sizhanokun
this is really amazing