Bagi masyarakat Asia Tenggara dan Asia Timur, salah satu lokasi wisata yang wajib pergi ketika di Bangkok adalah Kuil Erawan yang terkenal dengan Se Mien Fo atau dalam bahasa Indonesianya yang berarti Buddha Berwajah Empat (Four Faced Buddha). Apa sejarahnya? Mengapa dia begitu terkenal? Dan bagaimana cara berdoanya?

Dibangun tahun 1956 setelah seorang pendeta brahmana Hindu memberi saran guna menangkal energi negatif, Kuil Erawan kecil ini dibangun di depan hotel. Awalnya, saat proses pembangunan hotel, banyak sekali rintangannya, seolah-olah berbagai kesialan selalu datang bertubi-tubi, seperti pekerja yang terluka, kapal yang membawa material tenggelam sebelum sampai Thailand dan sebagainya. Akibatnya proyek tertunda.

Kuil Erawan di Depan Hotel Erawan

Itulah sebabnya sang brahmana menyarankan pembangunan kuil kecil ini. Setelah kuil ini dibangunlah pembangunan hotel baru bisa berjalan lancar, yang kemudian hotel ini disebut sebagai Hotel Erawan.

Kuil yang satu ini dikatakan membawa keberuntungan bagi pengunjung, dan akan mengabulkan permintaan apapun. Itu sebabnya banyak masyarakat sekitar maupun turis manca negara selalu datang untuk mempersembahkan dupa dan kalungan bunga marigold.

Dewa yang menempati kuil kecil ini bernama Phra Phrom, panggilan dalam Thai untuk dewa pencipta Hindu. Di Indonesia dewa ini mungkin lebih dikenal dengan nama Brahma (salah satu dari Trimurti selain Wisnu dan Siwa). Dikarenakan itu, kuil ini disebut juga San Pha Phrom. Orang luar lebih mengenalnya dengan sebutan Buddha Berwajah Empat (atau dalam pelafalan mandarin, “Se Mien Fo”), walaupun secara teologi Buddhis ia bukan seorang Buddha. Alasan dipanggil Buddha mungkin karena Thailand identik dengan agama Buddha.

Se Mien Fo dari sisi depan.

Dewa ini memiliki empat wajah, dengan masing-masing wajah melambangkan keberuntungan yang berbeda-beda. Setiap tahunnya, puluhan ribu umat, tidak peduli berasal dari latar belakang apapun datang untuk memohon agar doanya dikabulkan. Umumnya mereka akan bernazar demi doanya dikabulkan.

Biasanya kuil ini akan ramai saat mulai sore menjelang malam. Saat para karyawan selesai bekerja dan sengaja mampir untuk berdoa. Ataupun turis yang datang entah untuk berdoa atau sekedar melihat atraksi tarian tradisional thai.

Pada tahun 1987, Hotel Erawan dibongkar. Namun kuilnya tetap dijaga dan tetap menjadi titik yang paling terkenal baik untuk turis maupun warga lokal.

Cerita Kekuatan Se Mien Fo

Banyak sekali cerita yang bisa kita dengar dari para pengunjung. Contohnya Vicky dan istrinya yang sudah 10 tahun lebih tidak memiliki keturunan. Mencoba mengadopsi bayi pun tidak pernah kesampaian. Akhirnya salah satu rekan kerja menyarankan mereka untuk berdoa di Kuil Erawan pada 7 Oktober. Begitu pulang ke negara asal (Malaysia) mereka langsung mendapat panggilan telepon karena ada calon bayi yang bisa diadopsi. Tanggal 10 Oktober pun mereka berhasil mengadopsi bayi. Lebih hebatnya lagi mereka belakangan juga berhasil memiliki anak sendiri. Dan anak mereka lahir pada tanggal 7 Oktober. Kebetulan atau tidak, doa mereka terkabul.

Cerita lain dari salah seorang teman Amerika. Dia datang untuk berdoa ucapan terima kasih. Setelah ditanya, baru ketahuan kalau sebelumnya dia pernah ke Bangkok, dan oleh temannya yang orang Thailand, diajak berkunjung ke kuil Se Mien Fo. Sebagai kenang-kenangan, temannya memberikan sebuah kalung yang dalamnya ada dewa Brahma tersebut. Akhirnya si orang Amerika ini pun pulang ke negara asalnya.

Dia tetap mengenakan kalung ini atas dasar sentimentil karena ketulusan teman Thai-nya ini, hingga terjadi kejadian di mana dia akhirnya percaya kekuatan Se Mien Fo. Suatu hari, dia mencoba memperbaiki sambungan listrik di apartemennya. Karena kurang hati-hati dia tersetrum dan jatuh pingsan. Menurut kesaksian teman apartmennya, dia terlempar hingga ke seberang ruangan. Hebatnya, dia tidak mengalami bahaya yang mengancam jiwa dan keseesokan harinya dia sudah boleh pulang ke rumah.

Namun kalungnya hilang. Si orang Amerika ini mengira saat tim medis menyelamatkannya mungkin telah mengambil kalung itu. Dia merasa sayang atas kehilangan itu. Seminggu kemudian, saat bersih-bersih teman seapartemennya menemukan kalung itu dalam keadaan rusak. Dia yakin Se Mien Fo telah melindunginya. Itu sebabnya dia datang ke Bangkok untuk berdoa syukur.

Contoh bentuk liontin

Ada lagi cerita yang lain dari umat perempuan. Dia sedang sangat memerlukan banyak uang karena ayahnya yang terkena kanker. Atas saran kenalan dia pun berdoa kepada Se Mien Fo. Tujuh hari setelah berdoa ada kejadian menarik. Saat itu dia ke hotel untuk meeting dengan klien. Setelah meeting selesai, dia pergi ke kamar mandi dan alangkah terkejutnya dia melihat tas yang di dalamnya ada uang dalam pecahan Baht dan US Dollar yang banyak. Isi tas tidak ada identitas. Perempuan itu belakangan dengan jujur mengaku, sebetulnya saat itu dia sempat tergoda untuk mengambilnya. Dia berpikir apakah dewa mengabulkan doanya? Namun dia berpikir lagi, tidak mungkin dewa memberikan uang dengan mengambil uang orang lain.

Jadi dia akhirnya membawa tas itu ke resepsionis hotel. Di meja resepsionis dia melihat seorang wanita yang terlihat panik dan sedang ditenangkan oleh kliennya. Singkat cerita wanita itu pemilik tasnya. Dan kliennya adalah kakak si wanita itu! Sang klien dua hari kemudian telepon cerita kalau dia tahu dirinya ada masalah ekonomi Kebetulan mertua adiknya adalah dokter onkologis terkenal dari Rumah Sakit Internasional Bumrungrad. Sang mertua dengan senang hati merawat ayah tanpa biaya konsultasi. Bahkan sang mertua juga mengatur agar seseorang membantu menanggung biaya medis yang diperlukan. Ayah si umat pada akhirnya sembuh dan jauh lebih aktif!

Bagaimana menuju Kuil Erawan?

Kuil ini terletak di titik paling sibuk di ibukota. Persimpangan Ratchaprasong. Pengunjung bisa menaiki BTS Skytrain dan turun di stasiun Siam atau Chitlom. Jalan kaki dari dua stasiun itu sama-sama bisa sampai ke tujuan. Alternatif lainnya, bisa juga naik taksi online agar langsung sampai ke tujuan.

Apakah ada persiapan sebelum berdoa ke Se Mien Fo?

Konon menurut penduduk lokal, jam terbaik untuk berdoa adalah jam 6 sore. (Itu juga yang membuat jam paling sibuk di kuil sini). Ada baiknya juga berpuasa makan daging selama tiga hari. Sehari sebelum berdoa, pada hari berdoa dan sehari setelah doa untuk menunjukkan tekad dan ketulusan.

Bagaimana cara berdoa / memberikan persembahan kepada Se Mien Fo

1. Beli persembahan di kios di dalam kuil. Umumnya ada banyak yang berjualan persembahan di luar jalan hingga ke kuil. Tetapi di dalam kuil harga lebih murah.

Contoh gajah yang dijual di kuil Erawan

2. Terdapat banyak versi berdoa dari urutan mana. Untuk memudahkan penulisan ini kita akan memulai dengan wajah pertama menghadap pintu masuk. Kamu bisa mulai dengan wajah sisi lain, namun yang pasti adalah bergerak searah jarum jam. Konon katanya orang yang berdoa berlawanan arah jarum jam adalah mereka yang usahanya di dunia hitam atau ilegal. Namun rumor itu masih bisa diperdebatkan.

3. Taruhlah gajah di wajah pertama dewa. Kemudian dengan memegang hio untuk mengucapkan nama lengkap dan tempat tinggal sebelum memulai doa. Contohnya, “Saya, Billy Sutono, bertempat tinggal di Jakarta, datang ke sini untuk memberi penghormatan pada Phra Phrom.”

4. Setiap wajah mewakili makna berbeda-beda.
– Wajah pertama: Wajah Keberuntungan. Untuk memohon karir, bisnis dan sekolah/pendidikan
– Wajah kedua: Wajah Hubungan Baik. Untuk memohon jodoh dan hubungan keluarga yang harmonis
– Wajah ketiga: Wajah Perlindungan dari Jahat. Untuk memohon kekayaan
– Wajah keempat: Wajah Kedamaian dan Kesehatan. Untuk memohon kesehatan dan keselamatan

5. Setiap selesai mengucapkan doa, taruhkan satu kalung bunga baru tancapkan 3 dupa.

6. Lilin diletakkan di wajah yang kamu doa paling utama. Misalnya kamu sangat ingin sukses di karir, maka lilin wajib taruh sebelum berdoa di wajah kedua.

7. Ulangi langkah-langkah tadi sampai mengitari empat wajah dewa.

8. Setelah selesai, bisa mencuci tangan dan wajah di tempat yang disediakan.

9. Setelah itu selesai. Kecuali kamu ingin menyewa penari tradisional. Ini bersifat opsional, tetapi beberapa orang merasa ini merupakan suatu keharusan agar lebih memungkinkan untuk dikabulkan. Pilihan penari ada 2, 4, 6 atau 8 dengan harga sesuai kebutuhan.

Penari tradisional di Kuil Erawan

Jika doamu terkabulkan, datang kembalilah ke Kuil Erawan untuk mengucapkan terima kasih. Anda bisa membeli kelapa, kayu gajah atau sebagainya untuk sebagai persembahan. Selain itu, jika doa terkabulkan sewalah penari tradisional untuk menari.