Panggilan Telepon dari Alam Baka? (Bagian 2)
Melanjutkan artikel sebelumnya. Cerita Mistis kembali menghadirkan cerita-cerita berkaitan dengan panggilan telepon yang tidak jelas. Kali ini merupakan cerita yang menjadi berita utama di beberapa koran nasional.
Waktu itu jam 4 sore. Kereta api komuter di Kota San Fernando Valley, California, baru saja meninggalkan stasiun Northridge menuju stasiun Chatsworth. Kereta bernomor 111 ini membawa dua ratusan penumpang berjalan dengan kecepatan 64 Km/jam. Di saat kereta memasuki jalur tunggal, sang masinis tidak memperhatikan lampu merah yang artinya harus berhenti. Alhasil kereta penuh penumpang ini bertabrakan dengan kereta barang yang datang dari arah berlawanan. Setidaknya 135 mengalami luka-luka, dengan 87 langsung dibawa ke rumah sakit, 46 orang kritis, dan 25 orang meninggal.
Sebuah kecelakaan kereta terparah semenjak kecelakaan mereka sebelumnya di tahun 1993.
Salah satu korban yang meninggal adalah Charles E.Peck, seorang agen customer service untuk maskapai Delta Air Lines di Bandara International Salt Lake City. Dia kebetulan datang ke Los Angeles untuk mengikuti wawancara di Bandara Van Nuys. Karena bekerja di Golden State akan memungkinkan dia untuk menikahi tunangannya Andrea Katz. Jika jadi, ini akan menjadi pernikahan keduanya. Sementara pernikahan sebelumnya dia sudah memiliki tiga anak.
Saat dia sedang mengendarai mobil untuk menjemput Peck, tunangannya mendengar berita kecelakaan itu melalui radio. Orang tua Peck dan saudaranya yang tinggal di Los Angeles langsung bergabung dengannya.
Jasad Peck akhirnya berhasil ditemukan 12 jam setelah kecelakaan.
Tetapi 11 jam semenjak kecelakaan, ponsel dia terus menerus menelepon ke semua orang yang dia cintai. Ponselnya menghubungi putranya, kakaknya, ibu tirinya, saudara perempuannya, dan tunangannya. Total-total seluruh anggota keluarganya menerima 35 panggilan telepon satu malam. Ketika mereka mengangkatnya, hanya terdengar suara statis.
Ketika mencoba menghubungi kembali, mereka langsung dialihkan ke voicemail.Namun dengan adanya panggilan memberi harapan bagi mereka bahwa Peck masih hidup, hanya terjebak di puing-puing kereta.
Adanya rentetan panggilan ini mendorong petugas penolong untuk mencari lokasi ponsel melalui sinyal dan. Mereka mencarinya di posisi kereta terdepan, lokasi sinyal ponsel itu datang. Satu jam setelah panggilan telepon paling terakhir, akhirnya tim penyelamat berhasil menemukan Peck, namun sudah dalam keadaan meninggal. Dan di sinilah keanehannya.
Peck sebenarnya sudah langsung tewas tepat pada saat terjadi benturan.
Jadi walaupun sang pemilik sudah meninggal, ponsel Peck terus menerus menghubungi satu per satu anggota keluarganya, yang pada akhirnya berhasil membantu tim penyelamat untuk menemukan jasadnya.
Tim investigator belakangan juga mengaku, ponsel Peck tidak pernah ditemukan.
Dikarenakan ponsel yang tidak ditemukan inilah, akhirnya menjadi sumber spekulasi siapa dibalik 35 panggilan ponsel ini? Kesalahan sistem? Mungkinkah kesalahan sistem begitu akuratnya menelepon ke orang-orang terdekat Charles Peck? Ada yang usil? Siapakah yang bisa usil di lokasi kecelakaan di mana tim SAR dan kepolisian lalu lalang di area tersebut? Dan kalau benar itu adalah orang usil, bagaimana dia bisa tahu orang-orang dekat Peck?
Kisah ini merupakan kisah asli dan bukan rekayasa. Terbukti juga ditampang di situs Snopes.com yang biasanya menjadi situs terpecaya dalam membantah info-info bohongan dan hoax di Internet. Bagaimana menurut pendapat kalian?
Leave a Reply