4 Januari

Sungguh sedih. Malam ini aku bertengkar dengan kekasihku. Hingga tanpa sengaja, aku mengusirnya. Sudah malam. Aku mencoba menghubunginya, tapi nomornya tidak aktif.

5 Januari

Pagi ini, ku coba kembali menghubungi pacarku yang tersayang.

To: My Sweety

Sayang, apa kamu sudah dirumah? Maafkan perkataanku yang sangat jahat. (09.56)

Aku menunggu beberapa saat. Sampai tiba tiba aku ketiduran. Aku bangun sore harinya. Dengan semangat aku kembali membuka handphone milikku.

From: My Sweety

Aku baik baik saja. Tenang. Aku memaafkanmu.
(13.04)

Aku mengernyit. Aku bertanya dia sudah sampai rumah atau belum. Tapi malah dibalas aku baik baik saja.

To: My Sweety

Oh, syukurlah. Ya sudah, kau lebih baik istirahat.
(17.29)

Selesai mengirim pesan, aku bangun. Menuju kamar mandi, lalu segera mandi dengan cepat.

From: My Sweety

Ok. Kau juga istirahat.
(17.34)

Aku mengucap syukur berkali kali. Entah mengapa, perasaanku gelisah, tidak tenang, dan semacamnya.

To: My Sweety

Besok kita ketemu ya? Aku kangen.
(20.53)

Ting!

Suara notifikasi handphone milikku berbunyi.

From: My Sweety

Ok. Kita ketemu dimana?
(20.54)

Tumben. Seharian ini dia selalu lama membalas chat ku. Sekarang cepat. Tapi tidak apa apa, aku bahagia.

To: My Sweety

Yak! Aku bahagia. Kita ketemu ditaman tempat aku menembakmu saja.
(20.56)

Aku menunggu sebentar. Mungkin saja dia sedang stand by di handphone. Jadi akan langsung membalas chatku. 1 menit, tidak ada tanda tanda. 2 menit, aku bosan. 3 menit, aku memutuskan membuat mie rebus saja. Perutku sudah berbunyi sejak tadi.

Ting!

Suara notifikasi handphoneku membuat langkahku menuju dapur terhenti.

From: My Sweety

Emm… Aku… Aku tidak mau. Bagaimana kalo kita bertemu dirumah kosong didekat warung makan nasi padang?
(21.04)

Aku bingung. Kenapa malah memilih rumah kosong yang jelas jelas menyeramkan? Tapi tidak masalah. Selama aku bisa bertemu dengannya, itu tidak masalah.

To: My Sweety

Ok! Ah, aku tidak sabar. Tunggu aku besok!
(21.06)

Setelah itu, aku langsung jatuh tertidur tanpa memperdulikan cacing cacing yang berdemo ria didalam perutku.

6 Januari

Pagi yang cerah. Secerah suasana hatiku. Aku sudah siap dengan baju kasual dan celana jinz panjang milikku. Selesai memakai parfum, aku segera melangkah keluar.

Aku memutuskan jalan kaki. Rumah kosong didekat warung nasi padang tidak terlalu jauh.

Aku sedang menatap kearah rumah kosong tempat aku dan kekasihku akan bertemu. Satu kata yang terlintas dipikiranku, horor. Bisa bisanya kekasihku mengajakku kesini.

Aku tidak tahu di mana kekasihku berada. Sehingga aku memutuskan bertanya lewat chat.

To: My Sweety

Kamu dimana? Aku sudah sampai.
(10.49)

Aku menunggu ia membalas chatku. Sebenarnya, aku bingung. Biasanya, kekasihku itu selalu membalas chatku dengan cepat. Sekarang kenapa sunguh lama.

From: My Sweety

Aku dibelakangmu.
(10.54)

Lantas, aku segera membalikkan badan. Kosong. Tidak ada orang.

To: My Sweety

Tidak ada. Kamu dimana?
(10.56)

Tunggu sebentar. Belum ada tanda tanda dia akan membalas chatku. Aku memutuskan duduk dikursi depan rumah kosong itu.

Ting!

From: My Sweety

Aku dibelakangmu. Aku akan selalu dibelakangmu.
(11.04)

Hah? Aku tidak mengerti.

To: My Sweety

Oh, ya? Tapi, aku tidak melihatmu.
(11.05)

Tuh kan! Dia membalasnya lama lagi.

From: My Sweety

Masuklah! Aku didalam. Aku menunggumu.
(11.14)

Aku memutuskan membuang jauh jauh ketakutanku. Aku melangkahkan kakiku kedalam dengan sedikit gemetar. Tentu saja aku takut! Andai kalian berada diposisiku. Kupastikan kalian sudah ngompol dicelana!

Kosong! Ya ampun. Aku mengerti dia sedang bercanda. Tapi menurutku, dia sudah melebihi batas. Tunggu dulu! Siapa wanita yang sedang telungkup disana?

Aku mendekati wanita itu. Ada darah dimana mana! Aku shock berat! Dia kekasihku! Sungguh! Aku tidak bohong! Terlihat handphone milik kekasihku ditangannya.

Aku masih mematung saat itu. Aku takut sekali! Siapa yang mengechatku selama ini? Dam sekarang, aku menyadari. Kekasihku selalu membalas pesanku pada menit dengan angka akhir 4. 4 Januari.

Ting!

Suara notifikasi handphoneku membuatku mengalihkan perhatianku dari wanita didepanku.

From: My Sweety

Kau sudah melihatku? Aku mencintaimu. Aku akan selalu berada didekatmu. Tunggu! Aku dibelakangmu saat ini.
(12.04)

Penulis: Regina Jazzy Aristy