Menunggu Dijemput
Waktu itu sedang sore hari. Di sekolah SDN 008 ada dibagi kelas pagi dan kelas sore. Kelas sore biasanya pulang jam 5 sore.
Ada dua anak duduk di depan sekolah menunggu jemputan yang tak kunjung datang. Karena bosan mereka memutuskan main di sekitar situ. Pertama-tama mereka main suit, siapa yang menang maka naik satu anak tangga. Entah berapa kali mereka naik turun tangga tersebut.
Karena bosan, mereka pun memutuskan main kejar-kejaran. Yang satu kejar yang lain, mereka lari sambil berteriak-teriak karena heboh. Malah mereka lari ke sana kemari, sampai ke lapangan di sekolah.
“Jangan lari-lari!” Tiba-tiba di depan mereka muncul bapak-bapak di dekat situ. “Kok masih di sini?” tanya bapak itu penuh selidik.
“Anu pak… Jemputan belum datang,” salah satu mau menjawab.
“Orang tuaku belum datang.” yang lain menimpali.
“Ini udah mau Maghrib, jangan keluyuran ke sana kemari,” jawab bapak itu.
“Baik Pak,” jawab mereka bareng saling menunduk.
“Kelas berapa kamu?”
“Saya kelas 5-1 Pak.”
“Kalau saya kelas 4-2.”
“Ya sudah, tunggu di depan sekolah. Kalau jemputan datang, kan tahu..”
“Ya Pak…”
Mereka berdua pun berjalan ke depan sekolah.
Salah satu anak menyeletuk, “Bapak itu siapa yah?”
“Mungkin penjaga sekolah. Tapi saya juga kurang tahu sih…”
“Hm, ada yang aneh dengan dia…” pikir anak itu…
Mereka akhirnya hanya main-main di situ. Tidak lama, jemputan pun datang jadi mereka bubaran.
Anak itu merasa aneh karena kejadian pada saat berbicara. Sang bapak penjaga sekolah itu hanya berbicara dengan dia satu orang.
Kita bisa perhatikan kalau Bapak itu memakai kata “kamu” bukan “kalian”. Bapak itu tidak bisa melihat teman dia yang satu lagi karena anak itu memang tidak “kasat mata” alias hantu.
Gak jelas banger yg teka teki beginian, siap cerita langsung jawaban tanpa ada pertanyaan -_-
Teka teki beginian emang ga ada pertanyaanya bro.Jadi sebenernya kita cuma nyari sesuatu yang aneh di cerita itu
Hi ReyAlfa, kalau penasaran, sudah ada tombol jawaban di bawah ceritanya, jadi bisa langsung diklik saja. Cerita-cerita seperti ini buat melatih otak hehehe :)
PS: Ada cerita baru lagi?
Saya dukung Bang Billy .. begini udah bagus kok. Berikutnya biar lebih menantang. Coba buat teka-teki berlapis .. 2 atau 3 keanehan. Saya juga penggemar cerita detektif dan misteri hi hi
Teka tekinya Anak itu merasa aneh karena kejadian pada saat berbicara. Sang bapak penjaga sekolah itu seperti hanya berbicara dengannya. Dia seperti tidak menggubris teman dia satu lagi. Atau mungkin dia tidak melihatnya?
saya ngerti,, anak yg satu lagi mikir kalau temennya aneh,. karena temennya itu bicara sama bapak2, dan dia tdk melihat bapak itu.
Bikin cerita kayak gini lagi dong kak (teka-teki) , seru gitu kita jd nebak2 apa yg janggal, baru baca2 td mlm cerita disini seru2. Good job kakk??
GILE CERITANYAA!! SAYA SAMPAI GEMETER MEMBACA NYA WOOOOWWWW
Dialog penjaga sekolah dengan siswa gak bisa disebut petunjuk cerita. Sebab dalam percakapan sehari2 itu sangat wajar. Apalagi ada timpalan salah satu anak dalam dialog tersebut.
Saya juga penulis riddle horor. Umumnya penulisan cerita ini menggunakan bahasa padat (tiap kalimat ada kaitannya dengan inti narasi, cenderung dark), ringkas, cukup baku. Dengan tata bahasa yang baik pembaca bisa mendapatkan kesan misteri sekaligus terbantu menemukan masalah cerita.
Saya membaca banyak riddle horor dan kerap menemukan paradigma keliru dari penulisnya. Sebagian penulis mungkin senang menyembunyikan clue. Seakan-akan semakin susah dibongkar semakin bagus tulisannya. Padahal tujuan riddle horor itu sesederhana tulisan horor lainnya, yaitu menciptakan efek kengerian buat pembaca. Jika cerita rumit tapi pada akhirnya pembaca cuma bilang,”ooo,begini maksudnya,” menurut saya cerita itu gagal.
Bagaimanapun semangat bang. Kita masih kekeringan penulis cerita horor. Saya suka cerita bosan menjaga rumah. Salam kenal.
Thank you atas masukannya, memang menulis riddle horor tidak gampang. Namun masukanmu sangat bermanfaat..