Makhluk Misterius di Dasar Palung Mariana (Bagian 4)
Selama beberapa hari saya hanya berbaring di ranjang dan browsing di Internet. Tidak ada berita aneh. Saya sempat iseng cari perihal kejadian di Palung Mariana, dengan harapan ada berita setidaknya kecelakaan atau sebagainya. Tetapi memang tidak ada apa-apa yang bisa saya temukan. Mungkinkah memang semuanya ini ilusi? Kenapa begitu nyata? Saya tidak memiliki riwayat halusinasi seperti ini…
Pada hari ketiga saya diopname, saya mulai yakin mungkin kecelakaan mobil membuat kepala saya berlaku aneh sehingga ada memori aneh-aneh tersebut sampai seseorang menjenguk saya di malam jam 9. Saat itu saya masih terjaga dan sedang browsing internet.
Saya paham, tidak boleh ada orang luar yang menjenguk pasien di atas jam 8. Kenyataan dia bisa masuk ke sini hanya berarti dia menyelinap masuk, atau dia punya kuasa untuk itu.
“Siapa kamu,” tanya saya hati-hati.
“Sudah lebih baik, hm?” tanya dia, tanpa mempeduli pertanyaan saya.
Pria itu berjalan ke samping ranjang, dan menarik sebuah kursi agar bisa duduk dekat saya. Saya menunggu dengan sabar apa yang ingin dia bicarakan.
“Apa yang terjadi pada saat kamu di kapal asing tersebut?” tanya pria itu langsung.
“Apa?”
“Apa yang terjadi, pada saat kapal selammu diangkut masuk ke dalam kapal asing itu,” ulangi dia lagi.
Pria itu tahu kejadian saya di dasar laut. Berarti itu bukan halusinasi? Sungguh aneh sekali, saya belum kenal pria ini, tetapi entah mengapa saya merasa bersyukur sekali dan menceritakan semuanya kepadanya. Mengenai sosok yang mengenakan pakaian steril, mengenai sesuatu yang dimasukkan ke saya, dan hal-hal yang saya ingat ketika di dalam kapal.
Pria itu mendengar seksama, sambil sekali-kali mengangguk.
“Saya rasa ada satu hal yang saya perlu ceritakan. Saya tahu ini akan terasa aneh. Tapi dengar baik-baik apa yang akan saya ceritakan ini…
“Seluruh kejadian yang terjadi di Palung Mariana dan sebagainya adalah kejadian nyata. Itu bukanlah halusinasi. Kamu dan tim mu memang melakukan ekspedisi. Teman wanitamu, yang bernama Mira itu, kami meminta kerjasamanya menggunakan alasan ini ke dokter saat antar kamu ke rumah sakit. Kejadian Palung Mariana dan sebagainya dianggap tidak ada. Karena ini menyangkut rahasia negara.
“Kejadian berikutnya mungkin akan agak sulit saya menjelaskannya. Tetapi begini, pada saat kamu menyelam, kebetulan kapalmu tertangkap radar kami. Tetapi karena perjalananmu sudah tercatat di kami, jadi kami tidak melakukan tindakan apa-apa ke kamu.
“Masalah terjadi saat sebuah USO (Unindentifying Submerged Object) menangkapmu. Sampai di sinilah kami tidak tahu apa yang terjadi padamu, sehingga butuh informasimu.”
Saya terdiam. Apakah saya baru saja mendengar kisah saya telah ditangkap makhluk asing? Alien?
“USO itu setelah menculik kapal selammu, langsung menghilang dari radar, sehingga kami kesulitan mengejarnya. Kamu akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak sadar di dalam kapalmu sendiri 1.5 mil dari tempat penculikan, 2 jam kemudian”
“Dalam keadaan itulah kami mencoba memeriksa kembali seluruh tubuh, dan setelah memastikan semuanya selesai kami mengirimmu ke rumah sakit dan briefing informasi secukupnya kepada teman-temanmu di tim ekspedisi dan teman wanitamu. Tentu saja, mereka hanya kami suruh untuk jangan menceritakan ke publik kalau kalian pernah ke Palung Mariana atau mendapat sanksi federal. Tetapi soal ditangkap USO ini, mereka sama sekali tidak tahu. Dan saya harap kamu tidak membocorkannya. Kalau tidak kami terpaksa harus mengambil langkah-langkah preventatif. Anda paham maksudnya?”
Saya tahu itu adalah bahasa formal dari “Jangan bocorkan atau kami terpaksa bungkam mulutmu.” Saya mengangguk pelan.
“Bagus. Percakapan ini hanya sampai sini saja. Kita tidak akan bertemu lagi, dan ingat jangan menceritakan ini kepada siapapun,” ujar pria itu sambil beranjak.
“Tung.. tunggu dulu. Apa yang ditanamkan mereka ke dalam saya? Apakah kalian sudah mengeluarkannya.”
“Apapun yang mereka pasangkan, sudah kami keluarkan. Jadi kamu bisa tenang.”
“Apa sebetulnya yang mereka tanamkan?”
Pria itu tidak menjawab, tetapi terus berjalan keluar pintu.
Sudah lewat beberapa bulan. Mira dan Brian, seperti kata pria misterius, tidak tahu sama sekali perihal USO yang tertangkap radar militer pemerintahan. Mereka mengira saya turun ke Palung Mariana secara ilegal dan oleh karenanya diusir oleh militer yang kebetulan patroli di sana. Dan sepertinya mereka mencoba untuk tidak menceritakan pengalaman saya menyelam ke Mariana karena takut saya dipenjara. Saya seharusnya senang memiliki teman dan pacar yang perhatian sekali.
Saya sangat yakin pria itu adalah anggota militer pemerintah. Besar kemungkinan di divisi intelijen. Dan adalah tugasnya melakukan investigasi, survei dan pembungkaman apabila diperlukan.
Dan pertemuan saya dengan makhluk asing tersebut merupakan pengalaman yang sangat aneh tetapi juga sangat unik. Saya merasa belum saatnya menceritakan kepada mereka. Belum.
Semenjak kejadian penculikan itu, saya selalu merasa ada yang aneh dengan saya. Saya sering mendengar bahwa korban penculikan alien selalu mengalami perubahan, mungkin karena trauma atau gangguan psikis hingga harus diterapi untuk pemulihan kejiwaan. Saya dari dulu adalah orang yang paling skeptis dengan masalah UFO dan alien ini. Tetapi semenjak saya mengalaminya sendiri, saya lebih sering merenung kejadian waktu itu.
Belakangan setiap malam saya selalu mengalami mimpi. Mimpi di dasar laut. Ada sebuah lingkaran dengan cahaya putih kecil di lingkaran tersebut. Sangat indah sekali. Dan entah mengapa setiap kali mimpi itu saya ingin sekali menuju ke sana. Menuju ke cahaya indah tersebut.
Saya rasa saya ingin kembali ke dasar laut tersebut. Setiap hari selalu saya ingin lawan perasaan ini, tetapi saya tidak tahu hingga kapan saya bisa menahannya. Saya merasa ini adalah panggilan hidup. Saya tahu saya gila. Saya ada perasaan bahwa jika saya mencoba pergi maka saya tidak akan bisa kembali lagi.
Hari ini adalah tepat setahun kejadian penculikan saya. Saya sudah tidak mampu bertahan lagi. Oleh karena itu saya sengaja menulis catatan ini kepada siapapun yang menemukannya. Jika kamu menemukan catatan ini silahkan disebarluaskan.
Jika saya memang ditakdirkan bisa kembali, maka saya akan melanjutkan kisah saya dan memecah misteri selama ini. Misteri siapa “mereka”? Makhluk misterius yang ada di Palung Mariana tersebut.
(Tamat)
Wah akhirnya selesai jg
makasih mas.. baru kali ini baca cerita sampe kebawa suasana..
Terima kasih juga Mas Danu sudah sudi mampir… Kebetulan saya sekarang ada cerita baru (https://www.ceritamistis.com/toilet-tua-di-belakang-sekolah-bagian-1/)
Haha seruu banget ceritanya mass :),sampai sampai kebayang mas :D
Ceritanya seru bikin jantung dek-dekan,seperti berada di dalam cerita
waaah seru banget ceritanya
bkin buku aja mas
Thanks mas Eka, atas dukungannya :)
Kedikitan klo buat buku tapi gua suka banget cerita genre kyk gini sip
Tp msih penasaran nih ap yg d tanam dalm kepala ny td
Ceritanya keren. Sampe saya kebawa susana dalam cerita itu. Feelnya bener-bener ngena dan akhirnya jikin penasaran. Bahkan sempat ngomong dalem hati “lho kok gini?” Masih perlu lanjutan buat ngilangin rasa penasaran saya :v wkwk
Baca cerita ini kebayang kalo di filmkan…hebat..!
ini yg buat cerita gan Billy sendiri kah?
Iya gan Rusydi, itu imajinasi liar ane :D
Mantab yah mas, seperti ke bawa arus ceritanya. Hehehee
Wahhh..
WE NEED MORE!!! *DEMO.
Lagi dong lnjutin keren banget!
Baca ini sampe keringetan
Wew, ceritanya kayak asli sumpah. Sampe bisa bayangin ane. Hahah
Wah bikin nggak bisa tidur