Berikut ini merupakan cerita baru dari salah satu pembaca setia CeritaMistis.com, Firos. Penasaran dengan ceritanya?

Hai Billy..

Cerita ini saya baca waktu saya masih di bangku SMP.Saya sendiri juga tidak tahu cerita ini nyata atau tidak. Silakan pembaca yang menilai.

Oiya.. Cerita ini perlu sedikit pemahaman, karena saya kurang jago menulis ulang dengan bahasa saya. Jadi yang belum paham biar di baca ulang, hahaha. Kurang lebih seperti berikut ceritanya…

Tahun 1997,hari Rabu juni entah tanggal berapa. Mahasiswa brutal sepertiku males mikir tanggal. Aku ketiduran saat menunggu bus di halte langgananku Janti, Yogyakarta. Pasti pelajar disana banyak yang tahu..

Malam yang dingin, itu yang kukeluhkan dalam pikiranku saat aku hendak pulang. Rasa trauma dari kejadian yang lalu, masih menghantuiku. Memang sih tempatku menunggu bis ini sering terjadi perampokan. Aku sendiri sempat mengalaminya. Dua perampok menghampiriku, mereka mencoba merampas barang-barang berhargaku dengan paksa. Tapi aku melawan mereka. Alhasil aku tidak sadar dan terkapar hahaha.

Kembali ke topik. Di situ lumayan bahaya, terlebih lagi ada rumor menyeramkan tentang korban mati perampokan yang sering menghantui halte ini.

Bus tak kunjung datang,waktu menunjukkan pukul 23.22 di arlojiku. Aku makin merinding entah karena apa. Tak berapa lama kemudian, datang orang setengah baya. Agak takut juga kalo ternyata dia perampok, tapi lebih tentram soalnya ada temen nunggu, jadi aku beranikan diri menyapa,”Bapak mau kemana?”

Dia ga jawab.. Mungkin dia ga denger pikirku.. Aku tanya sekali lagi, dia masih juga ga jawab.

Kampret ni orang sombong banget, pikirku sambil berpikir hal yang tidak-tidak lainnya. Tapi ada hal yang mengganggu pikiranku, aku seperti pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.. Istilahnya “Deja vu”.

Akhirnya bus tiba lega rasanya. Aku naik disertai bapak itu di belakangku. Aku duduk paling belakang. Lagi-lagi hawa aneh menyelimutiku. Aku merinding. Kulihat semua penumpang diam dalam bis yang cuma diterangi lampu kuning di tengah.

Aku mencoba menyapa gadis yang umurnya kira-kira beberapa tingkat lebih muda. Kebetulan dia duduk di sampingku. Aku tanya, “Mbak mau kemana?”

Dia diam..aku tak mau mengulang pertanyaanku. Karena kepalanya sandar ke jendela dan lampu yang gelap, aku tidak terlalu peduli. Mungkin dia tidur pikirku..

Di tengah perjalanan bis ngerem mendadak!

“Kampret!!” teriakku.

Mba yang di sampingku juga kaget, tapi tak lama kemudian kembali tidur. Aku lebih kaget lagi ketika dia tidur dan saat bus berbelok, kepalanya jatuh mengarah ke pundakku.

“Ah kesempatan..” pikirku licik.

Tapi sialnya, saat kepalanya jatuh, malah menembus bahu kananku dan langsung jatuh ke kursi.aku kaget bukan kepalang. Aku teriak sekencang-krencangnya..!

Penumpang lain cuma diam. Aku coba meraba pundak mereka. Tapi mereka semua tak tersentuh. Aku makin panik! Aku berharap ini mimpi! Aku berharap segera bangun! Tapi ini bukan mimpi, dengan sedikit gugup dan berharap bisa santai, aku mencoba menyalakan rokokku..

Penumpang di depanku samar tapi terdengar, bicara ke kawannya.

Penumpang 1 : Eh,kamu nyium bau menyan ngga? Tadi juga aku ngrasa ada hawa dingin di pundakku.
Penumpang 2 : Hush..kamu diem aja! Aku juga merasakan hal aneh sejak tadi..! Ini rabu malam kamis, kabarnya 3 tahun lalu ada anak yang dirampok yang mau naik bis ini, dia mati ketusuk. Lawannya 2 preman. Arwahnya penasaran pengen pulang kerumah naik bus ini…

Aku terhenyak mendengar cerita mereka..

Kemudian penumpang yang lain ikut menimpali..

Penumpang 3 : Iya..saya denger juga cerita itu.. Kalau tidak salah namanya “Anton”.

Serasa jantungku berhenti,rokokku terjatuh di dekat kakiku.Aku mencoba berpikir tenang dan mengelus dadaku.
tanpa sadar tanganku penuh darah,aku kaget bukan kepalang ternyata ada pisau tertancap di dadaku..!!
Sejak kapan??? Kenapa tidak terasa sakit daritadi??

Ini pasti mimpi buruk!!

Anton adalah namaku..?!

Aku makin panik..apa aku sudah mati?

Tidak mungkin..

Ayolah Tuhan..Jangan bercanda..ini tidak lucu..

Sesaat setelah itu aku tidak sadarkan diri..

Kemudian saat aku terbangun, tebak apa yang terjadi??? Aku terbangun lagi di halte langgananku….

-Firos Mafiagor