Aku 4 bersaudara dan aku adalah anak tertua. Dari kecil aku selalu ikut kakek yang sangat sayang terhadap saya.

Kakek meninggal karena sakit, karena pengerasan hati. Aku banyak belajar kehidupan dari Beliau. Setelah di tahun 1992 kala itu saya masih duduk dikelas 5 SD. Di kelas 6 SD saya ikut orang tua saya ke Jakarta.

Lama sekali saya tidak pulang ke Medan karena sulit bagi saya lepas dari bayang-bayang Beliau. Saya masih ingat senyumannya dan marahnya hanya saya cucu terdekat dengan Beliau sampai dengan kesukaannya kwetiau dan durian.

Setelah kematian Beliau, saya jadi tidak begitu suka dengan makanan tersebut. Kami sekeluarga pulang ke Medan setelah kematian nenek. Ketika saya melihat lagi rumah yang saya tempati kecil ada perasaan ingin menangis.

Saya menjadi dekat dengan tante saya setelah kematian nenek saya dan saya sering curhat setiap hari. Tepatnya, saya tiap sore telepon tante saya yang tinggal di rumah kakek saya, tapi sebelumnya saya aktifin talkmania.

Ketika saya menelepon ke handphone yang mengangkat adalah seorang laki-laki. Aku tahu tidak mungkin ada orang lain di rumah karena pada saat itu paman saya sedang bekerja di perusahaanya karena masih jam 3 sore.

Tapi ketika berbicara dengan pria yang di telepon tersebut ada perasaan rindu dan ingin menangis.Aku tetap berbicara panjang lebar. Ketika dia bertanya kenapa kamu mencari saya? Ketika dia berbicara begitu saya masih bertanya-tanya siapa orang ini.

Tak terasa saya berbicara selama 1 jam dan dia bilang aku harus melanjutkan kerja dan teleponnya dimatikan. Setelah itu saya cek durasi pembicaraan yang terpotong. Dan saya masih penasaran lagi saya telepon lagi tapi yang kali ini angkat adalah tante saya. Saya jelasin bahwa tadi ada seorang pria angkat telepon saya tante cuma bilang di rumah cuman ada dia seorang.

Mana mungkin ada yang angkat telepon. Soalnya tante beresin halaman depan dan handphone diletakkan di dalam rumah. Rumah yang ditinggal tante adalah rumah yang menyimpan banyak kenangan terhadap kakek.

Itu bukan perasaan, itu suara yang kukenal, ku rindukan, itu adalah suara kakekku sendiri yang sudah meninggal ditahun 1991.

Seperti mimpi tapi ini kenyataan atau aku berhalunisasi?????

– Arita