Sekitar seminggu yang lalu, ada sebuah flashdisk tercolok ke komputer untuk direparasi di tempat kerja part-time saya. Sebetulnya flashdisk-nya gak ada yang aneh. Dengan dilapisi logam, flashdisk ini sama seperti flashdisk-flashdisk pada umumnya. Saya memutuskan menyimpannya biar nanti balikkan ke pemiliknya pada saat ambil komputernya kembali.

Namun karena rasa penasaran dengan isi USB saya akhirnya iseng-iseng melihat isinya. Secara konten ada 3 folder dengan nama “Catatan Kasus”, “Training” dan “Email”. Folder terakhir itu yang paling menarik. Ada sekitar 100 file email yang tersimpan di dalamnya. Semuanya tidak terkoneksi ke online jadi saya bisa membaca kontennya. Ada beberapa konten yang sangat menarik. Biasanya saya tidak begitu usil tetapi konten-konten email ini membuat saya sangat penasaran. Jadi saya menyimpan email ini dan post ke sini untuk kalian coba bantu lihat.


From: Matthew.Howard
12/04/2012
Subject: Rebecca

Hi Daniel,

Apa kabar? Dah lama kita gak ngobrol. Beberapa waktu ini saya sibuk dengan kampus. Dan di rumah lagi ada masalah keluarga. Saya email kamu karena ingin meminta pendapat mu. (Sebetulnya ada apa dengan akun hotmail ini?)

Ini soal Rebecca. Kamu membantu banyak saat saya sedang ada masalah dengannya. Jujur saya memang masih memikirkannya sekarang. Namun saya mengikuti nasehatmu. Biarpun terkadang bawaannya pengen balikkan lagi dengannya, namun saya masih sanggup menahannya.
Ok, Saya masih menyimpan nomornya biarpun dia sudah hapus punyaku. Tapi saya blokir FB dan lainnya. Pokoknya hubungan kita selesai.

Masalahnya kemarin dia tiba-tiba email saya. Dai butuh bantuan. Ini John, cowok baru. Saya betul-betul pengen hajar cowok itu. Menurutmu apa saya balas email dia?


From: dantheman
12/04/2012
Subject: Jangan

Oi Matt,

Jangan, lol. Gak peduli alasannya apapun, jangan bicara ama dia sampai minimal setahun, ok?
Good luck, Daniel


From: Becky123456789
11/04/2012
Subject: Matt, kita perlu omong

Dear Matt,

Aku harap kamu baik-baik saja. Sudah cukup lama kita gak kontek yah. Udah ada cewek lain dalam hidupmu? Beberapa minggu terakhir saya memikirkanmu terus. Aku ingat waktu kamu bilang tidak akan bicara lagi denganku. Aku betul-betul tidak bermaksud melukai perasaanmu. Aku tahu email lamaku diblok, jadi buat email baru ini untuk kontekmu. Kalo ok, boleh kita bicara?

John mulai bersikap aneh, dan aku betul-betul butuh bantuan. Aku memintamu karena… Sejujurnya, saya agak takut dengan John dan kamu adalah cowok terakhir yang paling dekat dengan ku, selain dia. Aku gak mau cerita ke temanku, soalnya aku takut mereka akan menghakiminya. Apakah saya mulai menggeneralisir orang?

Ok, kalo kamu tidak hapus email, mohon baca terus. Aku akan jelaskan. Namun kalo kamu memang tidak ingin bicara lagi denganku, aku juga paham. Aku gak akan hubungi kamu lagi.

Bulan lalu John membereskan kamar mandinya. Aku tahu ini kedengaran bodoh. Namun dia melakukannya. Aku ke situ, dan memang kamar mandinya bersih. Permukaannya mengkilap, tanpa noda. Dia bahkan meletakkan pengharum, dan yang lebih hebatnya lagi, dia bisa meletakkannya semua barang begitu rapi dan sempurna. Padahal barang-barangku di situ, dan kamu tahu sebanyak apa barangku. Dia mampu meletakkannya tepat sejajar dan sempurna semua barang-barangku dan barangnya. Aku pertama kali melihatnya begitu terkejutnya, namun sekaligus juga kagum. Dia bersikap biasa-biasa saja.

Lalu sejak itu, rumah bagian lain pun menjadi super rapih. Semua buku tersusun secara alfabet. Semua majalah di atas meja tertata secara rapi. Aku mulai merasa janggal, jadi aku tanya dong, sebetulnya dia mau napain. Dia bilang tidak kenapa-kenapa. Kenapa dia melakukan ini semuanya? Pertama-tama aku pikir dia selingkuh. Kebetulan saya tahu password FB-nya, jadi aku cek, dan gak ada apa-apa. HP-nya juga gak ada apa-apa. Jadi aslinya curiga, sekarang aku udah gak.

Sekitar seminggu lebih lalu, aku pergi ke dapur, dan dia sedang mencabut satu set pisau dapur. Dia melihat satu per satu pisau dan meletakkannya beberapa ke meja, dan yang lain masukkan kembali ke tempat setnya. Yang ada di meja diletakkan sejajar. Aku tanya dia sedang napain. Jawabannya, “Kita gak butuh semua pisau ini Rebecca, saya akan buang ini.”
Aku bilang, “John, kamu tahu ini omong kosong.”

Dia betul-betul marah saat itu. Jadi saya pergi.

Semalam jam 1 aku terbangun. John tidak di kasur. Aku mendengar dia mengobrak-abrik barang di lantai bawah. Aku mengintp dari ujung atas tangga. Kamu masih ingat rak buku kecil di dekat tangga. Nah dia di situ mengambil buku kemudian bergumam sendiri, seperti ngomong angka dan persamaan.

Aku pun memanggilnya. “John.” Dia mendongak ke atas.

Aku lanjut bertanya, “Lagi napain?”

Dia pun menjawab, “Say.. Ada 75 buku dalam rak ini. Ini artinya 3 kali 25, yang berarti 5 kali 5. Dia sangat suka 5”.

Aku bingung dan tanya, “Apa suka 5”

“Sang Wajah Muram” jawabnya. Dan dia menyusun buku kembali, mengabaikan aku. Aku mulai sadar perubahan perilakunya selama sebulan ini. Jadi aku lari turun dan mengambil buku itu taruh kembali ke rak. Namun dia mencengkeram tanganku. Ya ampun, percayakah kamu? Dia mencengkeram tangan aku! Aku tidak berkutik. Dia begitu kuat. Dia mulai mengangkat tangan dia yang satu lagi. Aku kira dia akan memukulku.

Dia berkata dengan pelan, “Rak ini butuh 49 buku. 7 kali 7. Dia tidak suka 7. Dia suka 5. Ok? Saya akan melatihmu.”
Aku begitu ketakutan dan kabur dari rumah.

Fuh, email ini jadi panjang sekali. Aku sekarang tinggal di rumah si Rani. Kamu bisa datang? Biarpun kamu gak bisa membantu, aku akan sangat senang kita bisa membicarakannya.

Semoga bisa berjumpa dengan mu lagi…


From: Matthew.Howard
13/04/2012
Subject: Saya gak peduli, saya akan lakukan
Dan
Saya dah pikir matang-matang. Saya rasa saya akan bertemu dengannya. Saya gak peduli apa yang akan kamu pikirkan.
Matt

From: Matthew.Howard
13/04/2012
Subject: Ya ampun, ini parah sekali
Dan, sorry email sebelumnya saya agak keterlaluan. Tapi saya rasa saya memang masih sayang dia. Tapi dengar, saya rasa masalah ini betul-betul besar. Saya rasa saya harus cerita ke orang lain.

Jadi, aku pergi ke rumah si Rani. Si Rebecca sementara tinggal di rumahnya. Begitu saya ketuk pintu, dia langsung keluar dan memelukku sekuat-kuatnya. Wajahnya merah. Saya rasa dia menangis terus menerus. Oh, sorry, saya lupa kamu belum tahu. John menjadi agak aneh, dan si Rebecca akhirnya memilih minggat. Jadi aku menenangkannya. Saya gak melihat si Rina. Mungkin dia keluar karena gak tahan dengan Rebecca. Setelah dia agak tenang, dia minta anterin dia ke rumahnya, buat bertemu si John. Jujur saya mengharapkannya.

Saat di rumahnya, dia minta saya masuk duluan. Di pintu masuk ada 7 tumpukan buku. Saya mendorong pelan-pelan pintu dan memanggil John. Tidak ada yang menyahut. Rebecca bilang sebelumnya, rumahnya sangat rapi. Tetapi berjalan di dalam rumah itu membuat aku agak keder juga. Rumah itu terlihat tidak ada penghuninya. Juga seperti tidak pernah ada penghuni.

Kami mencari sekeliling. Saya memanggil John terus. Tetapi dia tidak merespon. Semua ruangan begitu rapih. Lalu akhirnya sampai tibanya ke kamar mandi. Kami melihat ada darah dari wastafel menuju ke dalam bak kamar mandi. Di situlah tergeletak John. Tangannya ada luka sayat dari telapak hingga ke siku lengan. Saya hampir muntah. Buru-buru aku cegah Rebecca agar jangan masuk, tetapi telat. Rebecca langsung muntah.

Selanjutnya sudah pastinya kami panggil polisi. Namun saat sedang menunggu, saya melihat si John memegang sebuah buku kecil. Ini kayak diari. Saya pun mengambilnya. Rebecca, gak sadar. Dia agak syok.
Menurut kamu apa yang harus aku lakukan pada benda ini? Kamu kapan baru ke sini? Saya pengen ketemu kamu dan ngobrol langsung.


From: dantheman
14/04/2012
Subject: Ketemu Yuk
Dear Matt,
Wew, itu betul-betul parah sekali. Aku harap kalian baik-baik saja. Saya masih harus keluar sebulan. Maksimal dua bulan. Jangan lakukan hal-hal bodoh yah? Aku kurang suka kalau ngomong di email, aku kurang pintar. Kamu akan baik-baik saja.


From: Matthew.Howard
14/04/2012
Subject: Buku Diari
Daniel,
Aku membaca buku diari tersebut. Sepertinya ini ditulis oleh John. Dan ini juga menjelaskan perilakunya. Saya lihat ini bukan diari, lebih mirip ensiklopedia. John percaya ke suatu entitas bernama Sang Wajah Muram. Tidak dijelaskan apa itu, tetapi ada serangkaian aturan. Contohnya dia suka kelipatan lima, dan membenci kelipatan 7. Lalu harus menyusun barang dalam susunan tertentu. Sungguh aneh sekali.


From: Matthew.Howard
17/04/2012
Subject: Sepertinya aku ketularan penyakitnya :p
Dan
Hari ini saya mengalami hal aneh. Saya membuang beberapa DVD tua (Masih ingat film Four Lions? Film bagus itu). Saya lalu sadar ada 5 DVD di rak. Dan itu membuat saya teringat akan Sang Wajah Muram. Saya tertawa. Lalu saat saya mau masukkan DVD ke dalam kantung, saya melihat wajah. Di kantong maksudnya. Dua klip di kantong itu seperti mata. Dan mulut kantong itu bentuknya seperti mulut.

Ya.. Silahkan tertawain aku. Saya mengambil 2 DVD dari kantong dan taruh ke rak. Sekarang wajahnya hilang. Mungkin karena posisi kantongnya beda.

Si Rebecca sekarang baik-baik saja. Dia ingin keluar dari rumahnya. Tetapi masa kontraknya baru akhir September. Jadi dia akan mencoba cari pengganti. Saya tahu ini terlalu cepat, tapi saya mau rujuk lagi amanya. Gimana menurut kamu?


From: Matthew.Howard
21/04/2012
Subject: Saya mulai gila
Hi Daniel,
Si Rebecca bilang Ya! Saya bawa dia ke restoran Italia favorit kamu itu dan pura-pura anggap ini first date kami. Ini sungguh menyenangkan. Tetapi si Wajah Muram terus menghantuiku.

Saya terus melihatnya di mana-mana. Saat saya berjalan lalu ada mobil lewat, bagian depannya seperti wajah. Saya melihat di buih kopi, di bentuk bangunan.

Saya juga mulai suka menghitung segalanya. Buku, DVD, lalu pisau. Saya rasa ini gara-gara saya mendengar John suka berhitung juga. Semuanya harus kelipatan 7. Jika bukan, atau lebih parah, kelipatan 5, maka saya akan melihat banyak wajah. Dan setiap kali saya lihat, wajah itu semakin lama semakin marah.

Bahkan saat ketik ini saya melihat speaker sebagai mata dan keyboard sebagai mulut. Saya tahu kamu pasti angap ini bualan saja. Tapi ini jujur. Saya kesulitan untuk tidur.


From: Matthew.Howard
24/04/2012
Subject: Makin parah
Halo Daniel,
Saya punya satu rak yang penuh dengan barang-barang gak jelas yang tidak tahu entah harus taruh di mana. Yah, saya sendiri mulai terusik dengan rak itu. Saya tidak tahu apakah saya bisa membiarkannya. Saya rasa saya harus MERAPIKANNYA.


From: Matthew.Howard
24/04/2012
Subject: Rebecca :(
Hey Daniel,
Rebecca memergoki aku mencabut sekrup dari rak. Dia pergi. Dia meninggalkan aku :(


From: Matthew.Howard
26/04/2012
Subject: Kok gak balas?
Halo Daniel,
Saat jalan ke kantor, saya kembali melihat wajah mobil dan betul-betul ketakutan. Dia menuju ke arah saya dan sepertinya ingin darah. Saya mengira akan ditabrak. Namun saya berhasil menemukan solusinya. Mobil itu merah. Jadi saya akan menghitung semua mobil merah.

Saat menghitung, dia sepertinya terlihat bingung. Saat sampai di kantor, saya hitung ada 20 mobil merah. Tapi saya pura-pura menghitung ada 1 ekstra jadi 21. Namun dia tahu. Besok saya akan hitung mobil biru.


From: Matthew.Howard
28/04/2012
Subject:

Aku hanya ingin ini berhenti


From: Matthew.Howard
2/05/2012
Subject:
Kenapa aku baca buku itu? Orang- orang harus belajar menghindar Sang Muka Muram. Mereka harus tahu caranya. Tapi kenapa harus aku? :(


From: Matthew.Howard
2/05/2012
Subject:

Saya menghitung halaman di diari. 125 halaman. Itu 5 kali 5 kali 5. Mungkin SI WAJAH MURAM ingin kita membacanya. Mungkin saya salah hitung? 126 adalah kelipatan 7. Saya coba hitung lagi.


From: Matthew.Howard
2/05/2012
Subject: Kita akhiri ini saja
Hi Daniel,
Saya akan bakar buku ini. Mungkin lebih baik tidak ada seorang pun yang baca ini. Moga-moga email saya tidak memicu kamu juga. Jangan datang kemari Daniel. Kita bukan teman lagi.


From: dantheman
3/05/2012
Subject: Saya Datang
Hi Matt,
Saya pulang minggu ini. Saya akan cari kamu. Kenapa kamu gak jawab panggilan telepon aku?


Dan begitulah. Tidak ada email lagi dari Daniel, Matt maupun Rebecca. Saya memikirkannya beberapa saat. Dan saya rasa telah terjadi sesuatu pada Matt. Saya tidak tahu apakah dia berhasil membakar jurnal tersebut. Atau apa yang terjadi padanya jika dia gagal membakarnya. Namun pasti sesuatu telah menimpa dirinya. Mengapa dia tidak mengangkat teleponnya?

Edit: Saya mencoba menghubungi orang-orang itu. Itu bukan ide baik. Saya hapus kontennya, demi keamanan kalian bersama.