Hallo lagi guys, ketemu lagi di part 2. Makasih ya yang udah baca cerita yang saya buat dari part 1. Karena banyak yang mau tau gimana ceritanya di hari ke 7, jadi saya memutuskan untuk membuat part 2 nya.

Malam sebelum pulang

“Malem ini pada mau begadang gaaak ? Malem terakhir loo di villa,” tanya salaah satu temanku pada kami.

“Begadang ,ayoook,” jawab salah satu dari kami.

“Gimana kalau kita di ruang tengah aja, terus kita buka makanan. Biar seru.”

“Wiiih, oke juga tuuh. Boleh deh boleh.”

Pukul 10.00. Pas kami lagi ribut-ributnya. Tiba-tiba…

Derr, derr

Ada suara gedoran dari jendela. Sesaat kami terdiam, tapi tak lama kami ribut lagi. Kemudian terdengar lagi suara gedoran seperti yang tadi. Ruang tengah langsung hening. Pandangan kami tertuju pada jendela. Perlahan muncul sesosok wanita. Ia berhenti di dapan jendela.

IA MENATAP KAMI.

Kami semua takut plus panik ,kami jerit jerit dan lari lari gak karuan.

Jglek

Lampu mati. Ditambah lagi lampunya mati. Tiba-tiba kakek kakek penjaga villa datang karena suaraa ribut kami

“Hei, kalian. Apa yang kalian lakukan. Diam !!!”

“Kami, hanya menikmati malam terakhir kami Pak,” jawab salah satu teman saya.

“?alu kami melihat kuntilanak di jendela situ.”

“Kalau kalian tidak berhenti, kalian tidak bisa keluar dari tempat ini. Kalian sudah membuatnya marah.”

“Maksud kakek ???”

Kakek itu langsung pergi teman teman saya gak peduli sama omongan kakek itu. Tapi saya masih penasaran sama yang diomongin kakek itu, jadi saya sama si rempong temen saya yang waktu itu nyamperin si kakek itu.

“Kek, Kek. Tnggu.”

“Ada apa lagi. Apa lagi yang kalian mau.”

“Maaf Kek. Kami hanya ingin tahu. Maksud kakek tadi apa ya?”

Sambil menghela napas, kakek itu pun menjelaskan, “Dahulu villa ini di miliki oleh satu keluarga . Jho dan Ernest. Mereka datang dari Eropa dan membangun bisnis serta berkeluarga di Indonesia. Itulah awal mula nama villa ini Jhones. Jhoe dan Ernes. Kedua pasangan ini kemudian memiliki seorang anak..”

“Lalu apa yang terjadi dengan mereka. Di mana mereka sekarang?”

“Mereka sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu. Jhoe tewas bersama anaknya dalam sebuah kecelakaan. Lalu Ernest yang menunggu kepulangan suami dan anaknya, langsung depresi berat saat mengetahui kabar tewasnya suami dan anaknya. Pada akhirnya ia mengakhiri hidupnya dengan loncat dari jendela. Maka dari itu terkadang ia menampakkan diri saat merasa ada orang yang mendekati jendela.”

“Lalu kakek, apakah kakek bagian dari keluarga mereka?”

“Bukan. Dahulu saya, terikat hutang bisnis dengan keluarga mereka. Terpaksa saya harus menjadi tukang kebun di sini.”

“Lalu mengapa sekarang kakek, menjadi penjaga villa ini.”

“Sebenarnya, sebelum Ernes melompat dari jendela. Ia menusuk tubuh saya dari belakang. Saat itu juga saya tewas tepat di tempat kita berdiri saat ini. Di kebun ini…”

Kami agak bingung mendengar kalimat terakhir tersebut. Saya dan teman saya saling pandang. Dengan agak hati-hati kami pun mencoba bertanya, “Berarti kakek……”

Namun belum sempat kami menyelesaikan kata-kata kami, tiba-tiba kakek itu telah menghilang. Saya dan teman saya langsung berlari kedalam dan memaksa yang lain untuk segera tidur.

Keesokan harinnya…

Bersambung

 

Penulis: Kalisya P