Ini adalah cerita yang saya dengar dari teman pramugari. Ada satu teman kita sebut saja namanya Elis yang juga seorang pramugari.

Elis bekerja sebagai pramugari di salah satu maskapai terkenal. Dia tipe perempuan yang sangat memperhatikan penampilannya. Dan salah satu yang paling dia perhatikan adalah rambutnya. Kalau bisa dibilang, rambut merupakan bagian dirinya yang paling dia sukai dan jaga. Jadi tidak heran jika dia sangat memperhatikan setiap detil-detil perawatan yang harus dilakukan untuk mahkotanya.

Kisah ini bermula saat dia pergi ke salah satu salon langganannya. Malam minggu itu dia akan menghadiri pesta kondangan.

Sebagai pelanggan setia, dia pun juga sudah akrab dengan hair stylist yang biasanya yang menangani rambutnya. Untuk model kali ini hair stylistnya mengandalkan hair extension untuk membuat penampilan yang elegan. Elis sangat puas dengan hasil kerja sang stylist.

Pesta di malam hari berlalu begitu saja. Tidak ada sesuatu yang terlalu menarik untuk kita bahas. Cerita intinya terjadi saat dia pulang kembali ke kost-nya. Dia tinggal berdua dengan salah satu temannya.

 

Kamar sudah gelap. Temannya sudah tidur duluan. Elis pelan-pelan memasuki kamar. Setelah gosok gigi dan cuci wajah, dia pun siap-siap tidur. Dia memenjamkan matanya. Namun entah kenapa dia merasa tidak tenang. Ada perasaan tidak enak di dalam hatinya.

Seperti seseorang sedang menatapnya. Pelan-pelan dia membuka matanya dan sekelebat seperti ada nenek yang berdiri di samping ranjangnya. Namun saat matanya terbuka lebar, ternyata kosong. Ranjang seberang temannya masih sedang tidur nyenyak.

Merasa dirinya mungkin kecapaian, dia akhirnya kembali memenjamkan matanya dan tertidur…

 

Saat itu Minggu pagi, dan Elis sedang di kamar mandi sikat gigi.

Tiba-tiba dia mendengar teriakan temannya. Buru-buru Elis berlari keluar. Temannya dengan gemetar menunjuk ke arah ranjang Elis. Ternyata ada segumpal rambut di atas kasurnya. Elis agak syok juga. Dari mana rambut itu berasal. Namun dia tiba-tiba teringat kalau kemarin siang dia habis dari salon. Mungkin hasil pekerjaan si hair stylist kurang ok sehingga rambutnya lepas.

Buru-buru Elis menjelaskan ke temannya, baru si teman itu agak tenang.

Malam harinya saat dia akan tidur lagi, kembali ada perasaan tidak enak. Tetapi kali ini dia merasa lebih parah. Dia tahu sebetulnya di kamar tidak ada apa-apa. Tetapi entah kenapa nalurinya berontak. Dia akhirnya kembali membuka mata untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa di kamarnya situ tidak ada apa-apa. Selain hanya temannya saja.

Dan betul saja, saat dia membuka matanya, seorang nenek berdiri tepat di sampingnya.

Elis, mengusap-usap matanya, tetapi nenek itu masih tetap ada. Elis sangat ingat. Itu adalah bayangan nenek yang dia lihat sekilas semalam! Nenek itu terlihat sangat tidak senang. Mulutnya bergerak-gerak seolah-olah membicarakan sesuatu. Jantung Elis berdegup kencang. Nenek itu terlihat sedang marah-marah, tetapi suaranya terdengar seperti bisikan yang kacau. Elis tidak menangkap apa yang diomongkan sang nenek.

Dan dengan sangat tiba-tiba saja suara bisikan itu berubah menjadi teriakan nyaring.

“KEMBALIKAN RAMBUTKU!”

Elis langsung terbangun. Sekujur badannya keringat. Luar masih malam. Tetapi dia tidak bisa tidur sepanjang malam setelah itu. Mimpi tadi terlalu nyata. Dia mulai merasa ada yang tidak beres dengan rambutnya. Tetapi ada apa dengan rambutnya?

Lalu dia pun teringat. Dia menggunakan sambungan rambut. Mungkinkah itu penyebabnya?

Hari Senin pagi Elis buru-buru ke salon untuk meminta kejelasannya ke hair stylist-nya itu. Sang hair stylist tidak bisa langsung memberikan jawaban, tetapi berjanji akan mencoba melacak kembali asal usul rambutnya itu.

Beberapa minggu kemudian akhirnya Elis pun mendapat jawaban. Ternyata rambut yang dipasangkannya itu adalah rambut asli milik seorang nenek. Nenek ini sangat menyukai rambutnya dan merawatnya dengan sangat baik. Saat meninggal, ada salah satu anggota keluarga yang memutuskan memotong rambut sang nenek untuk dijual (karena rambutnya yang sangat bagus dan panjang). Dan rambut itulah yang dipakaikan ke Elis.

Nenek itu sepertinya tidak suka rambutnya dipakai siapapun, itu sebabnya Elis diganggu. Setelah mengetahui kondisinya seperti itu, mereka akhirnya memutuskan rambut itu dibakar saja. Hanya setelah itulah Elis pun baru bisa lega.