Butuh waktu lama bagi saya untuk mempertimbangkan menulis cerita ini. Soalnya saya tidak mau orang-orang mengatakan saya gila, atau itu tidak mungkin terjadi, atau saya berpikir terlalu banyak. Tapi ya sudahlah, saya akan posting cerita ini secara anonim saja untuk kalian baca.

Okay, kejadiannya pas malam sabtu. Saya sedang sendirian di rumah. Sepertinya sudah jam 11. Orang tua dan adik saya tidak ada di rumah. Adik menginap di rumah teman. Ayah atau ibu pergi menghadiri acara. Biarpun saya umur 18 tahun, jujur saya masih takut dengan yang namanya hantu. Dan saya merasa rumah ini memang ini ada penunggunya.

Misalnya, saya kadang selalu merasa diawasi. Seperti ada seseorang berdiri di luar rumah, mengawasi masuk rumah lewat jendela. Saya tidak pernah berani cerita ke orangtua soal itu.

Malam itu, saya video conference dengan teman saya lewat Skype. Posisi saya di ruang tamu, di lantai 1. Saya seram sendirian di lantai atas. Ketika sedang berbicara dengan teman saya, bel pintu berbunyi. Biasanya ada orang dari klub sepakbola yang mengunjungi malam-malam. Maklum mau berdiskusi beberapa hal dengan ayah saya. Soalnya dia termasuk salah satu pengurus inti klub.

Untuk jaga-jaga, saya mengintip melalui lubang pintu untuk memastikan itu adalah seseorang yang saya kenal. (Saya kenal semua orang dari klub). Dan ternyata tidak ada orang berdiri di sana!

Teman skype saya tertawa. Kami lanjut ngobrol lagi.

Tak berselang lama, bel pintu kembali berbunyi lagi. Aku mengintip lagi, dan lagi-lagi tak seorang pun di sana. Saya pikir mungkin anak-anak komplek yang iseng. Aku kini coba berdiri di balik pintu menjaga. Kalau-kalau dia berdering lagi.

Saya melihat seksama tetapi memang tidak ada orang di sana (posisi orang pasti kelihatan kalau dia mau menekan bel). Frekuensi belnya berbunyi juga semakin tinggi. Serem juga tengah malam bel berbunyi terus menerus. Saya pikir ini mungkin bel-nya yang rusak. Jadi saya memutuskan mengeluarkan baterai dari belnya. Tetapi suaranya tidak berhenti!

Jadi saya bertanya teman saya bagaimana mengatasinya, karena ia biasanya tahu banyak hal tentang teknologi. Dia sendiri tidak mengerti. Saya mencoba beberapa cara untuk menghentikan suaranya, tetapi masih gagal. Di saat yang sama TV yang saya biarkan menyala juga mulai aneh, tiba-tiba menjadi statis.

Tiba-tiba, teman saya celutuk, kalau ada orang di berdiri di luar rumah. Sekedar info, saya duduk membelakangi pintu belakang rumah. Laptop saya menghadap ke sana. Di situ adalah perkarangan rumah, tidak bisa diakses kecuali lewat pintu rumah depan, jadi tidak mungkin ada orang yang bisa di situ.

Saya bilang jangan bercanda. Tetapi beberapa saat dia kirim file image hasil printscreen monitor dia ke saya. Dan memang biarpun samar-samar, saya bisa melihat…

Ada bayangan orang!

Saya buru-buru menoleh untuk melihat. Lalu coba melihat ke situ. Tidak ada orang. Pintu belakang rumah masih terkunci. Saya celingak-celinguk lewat jendela, juga tidak melihat siapa-siapa.

Tapi file image screenshot-nya memang ada orang. Saya buru-buru hapus file itu, soalnya saya takut sekali. Akhirnya setelah berbunyi entah berapa lama bel berhenti berbunyi sendiri.

Dan tidak lama orangtua saya juga sudah pulang. Saya menceritakan masalah bel tadi. Tetapi saya sama sekali tidak menyinggung soal bayangan itu. Takut nanti dibilang aneh-aneh lagi. Saya sempat cerita dengan teman lain. Mereka bilang mungkin bel-nya yang bermasalah, dan teman yang saya skype itu iseng photoshop ke gambar (soalnya dia memang lumayan jago komputer dan Photoshop juga).

Tapi saya pribadi tidak percaya. Saya sudah pernah konfirmasi ke dianya langsung. Dia serius dan tidak main-main. Foto yang dia kirimkan itu langsung dikirim tanpa diedit. Lagipula dia melakukanya dengan cepat. Tidak mungkin sempat untuk diedit.

Selama ini sih saya tidak pernah diganggu secara langsung sih, jadi saya akhirnya diam-diamin saja. Kalian mungkin ada pendapat? Apakah mungkinkah bel itu kebetulan bermasalah? Mungkinkah teman saya usil?

– A