Terkadang telepon bisa mengalami gangguan. Misalnya terjadi kasus salah sambung silang. Saya pernah sekali menelepon ke adik, tetapi malah menyambung ke orang lain, dan anehnya di waktu yang sama adikku malah menerima panggilan dari orang lain. Jadi saya salah sambung ke orang lain, dan ada orang lain yang salah sambung ke adik saya. Kemungkinan besar sih sistem di operatornya bermasalah.

Nah berbicara soal sambung menyambung telepon ini, pernahkah kalian mencoba menelepon diri sendiri? Jadi maksudnya dengan nomor HP kamu, kamu coba telepon ke diri sendiri. Nah, normalnya sih pasti tidak nyambung. Tetapi kalau sampai nyambung, saya rasa kalian harus berhati-hati. Soalnya nyawa kalian mungkin akan terancam. Seperti yang terjadi pada teman baikku ini…

 

Saya ada satu teman yang sangat baik. Satu hal, sebagai cewek dia sangat usil. Jadi waktu itu entah mengapa, dia mencoba memakai telepon rumah lalu menghubungi nomor rumahnya sendiri. Sekedar info, waktu itu jam 11 tengah malam. Nah percobaan pertama, tidak tersambung. Dia pun mencoba lagi. Anehnya percobaan kedua ternyata berhasil tersambungkan!

Jadi, menurut penuturannya, dia mendengar suara seperti gaung dalam gua. Dan di belakang juga terdengar suara tetesan air. Karena agak ketakutan dia langsung menutup telepon.

Hari kedua dia langsung cerita ke saya. Tetapi saya waktu itu tidak percaya. Soalnya malam harinya setelah mendengar cerita dia, saya yang penasaran kemudian mencoba menelepon ke diri sendiri dan (untungnya) tidak sambung. Jadi saya pikir dia pasti sedang menipuku.

Hari ketiga, waktu kami bertemu di sekolah, wajahnya tampak pucat sekali. Sama sekali tidak seperti biasanya. Saya sempat tanya apakah dia sedang sakit, namun dia tidak mau mengatakan apa-apa. Baru pada saat istirahat siang, di kantin dia baru mau buka mulut mengenai kejadian semalam.

Ternyata, semalam tepat jam 11, ada yang menelepon ke rumahnya. Saat teman saya mengangkat telepon dan menanyakan siapa, orang di telepon malah menyebutkan nama teman saya, dan lebih seramnya lagi, suara di telepon sama seperti suara teman saya! Teman saya langsung buru-buru menutup telepon.

Teman saya sangat ketakutan. Dia tanya ke saya bagusnya bagaimana. Saya mencoba menenangkan dia dan bilang mungkin ada orang iseng yang mengganggunya. Saya memperhatikan teman saya seksama, dia sama sekali tidak kelihatan sedang berbohong, itu sebabnya saya percaya ini benar-benar terjadi. Akhirnya setelah seharian berbicara dan berhasil membujuk dia pulang ke rumah. Sebelum pisah, saya pun titip pesan kalau memang ada apa-apa bisa hubungi saya. Kami akhirnya pun pulang ke rumah masing-masing.

Malam itu juga teman saya menghubungiku. Dengan suara yang bergetar dia bilang dia dihubungi lagi oleh perempuan misterius itu. Dan kali ini perempuan misterius itu mengatakan menginginkan nyawanya. Sambil menangis dia bertanya harus bagaimana.

Keesokan harinya dia tidak datang ke sekolah. Saat pulang sekolah, saya menghubungi dia, ternyata dia sedang sakit. Karena kebetulan orang tua saya sedang keluar kota, jadi saya pun memutuskan menginap di rumahnya untuk menemaninya. Saya sebetulnya penasaran dengan penelepon misterius ini. Kata teman saya, setiap malam jam 11 pasti akan telepon.

Malam itu saat kami berdua di kamar, benar saja jam 11 telepon rumahnya berdering. Dia langsung gemetaran mendengar suara telepon itu.

Rrring… Rrriiing… Rrriiiing…

Dia meminta saya yang mengangkatnya. Jujur saya sendiri agak takut.

Rriiing… Rrriiiing… Rriiiing….

Masih berbunyi. Walaupun takut, saya juga sangat penasaran. Ini beneran atau cuman orang usil. Saya pun mengangkatnya

Ternyata benar, terdengar suara gaung di dalam gua dan ada suara percikan air!

“Hallo?” ucap saya ragu. Begitu ada yang membalas akan langsung saya tutup.

Tak disangka ada yang membalas di seberang. “Elo jangan campur tangan urusan orang!” Sehabis itu di belakang terdengar banyak suara lainnya. Sepertinya di sana ramai sekali.

Yang membuat bulu kuduk saya berdiri adalah, saya mengenali suara penelepon itu. Itu adalah suara teman saya!

Saya buru-buru letakkan gagang telepon. Teman saya yang di kamar bertanya bagaimana. Saya hampir menangis menceritakan kejadian barusan. Kami betul-betul ketakutan dan tidak berani tidur di kamar itu malam itu. Akhirnya kami memutuskan pergi ke Seven Eleven dekat rumahnya dan duduk sampai pagi. Paginya saya langsung telepon cowok saya. Karena dia mengenal seorang ahli paranormal, dia pun bilang akan coba mengundang ahli paranormal itu ke rumah teman saya.

Tidak berapa lama cowok saya datang. Selain dia, ada dua pria lain lagi, satu berumur sekitar 30an dan satu lagi 20an. Yang berumur 30 ini adalah ahli paranormal. Sedangkan yang berusia 20an itu adalah teman cowok saya. Kami kembali ke rumah teman saya. Tetapi teman saya tidak berani masuk rumahnya sama sekali. Pria yang lebih tua itu, begitu memasuki rumah langsung menunjukkan ke arah telepon itu dan komentar, “Benda ini sangat berbahaya.”

Saya langsung syok. Soalnya dari awal kami belum menceritakan sama sekali perihal teman saya ini. Si paranormalnya meminta kami semua masuk ke kamar, dan jangan keluar. “Tidak peduli nanti di luar terdengar suara apapun, jangan keluar. Kalau sampai gempa terjadi sekalipun, mohon jangan keluar. Kalau kamu bisa melewati hari ini, maka akan baik-baik saja. Tetapi kalau hari ini kita gagal…., ” dia tidak melanjutkannya.

Dia memberi beberapa briefing dan kembali menegaskan untuk jangan meninggalkan kamar, sebelum langit terang. Kami memastikan tidak akan keluar, toh kami juga ketakutan.

Malam itu saya, teman saya, cowok saya dan teman cowok saya (pria yang berumur 20an itu) berada di dalam kamar. Kami duduk saja tidak berbicara apa-apa. Kemudian pada jam 11 malam, tiba-tiba teman saya mulai bergetar hebat dan meracau kata-kata tidak jelas. Tidak ada yang mengerti apa yang diucapkannya. Dan dia mencoba mau keluar! Kami langsung menahannya.

Suara teman saya terdengar seperti suara orang lain. Walaupun ada tiga orang yang berusaha menahannya, kami masih keawalahan menanganinya. Tenaganya sangat besar dan terus memberontak ingin keluar. Akhirnya kami berhasil mengikatnya dengan menggunakan seprei kasur.

Situasi di kamar yang kacau ini, sepertinya tidak sebanding dengan situasi luar. Walaupun saya tidak bisa melihat, tetapi mendengar suara yang sangat keras, dan suara-suara pembicaraan dari berbagai macam orang. Pokoknya di luar terdengar sangat ramai sekali. Dan pada saat jam 2, situasi di luar semakin menjadi-jadi.  Di dalam kamar, kami benar-benar merasakan terjadi gempa!

Pada saat jam 4, terdengar suara ledakan yang sangat keras. Setelah suara ledakan itu, semuanya menjadi sunyi… Tadinya suara di luar begitu bising dan kacau, dan sekarang tiba-tiba menjadi sangat sunyi sekali. Tetapi kami tidak berani keluar.

Jam 5, langit mulai cerah. Tetapi kami belum berani keluar. Sampai akhirnya terdengar suara dari si paranormal “Kalian sudah boleh keluar.” Saat keluar saya sungguh kaget, kondisi rumah teman saya betul-betul kacau. Barang-barang berserakan dan penuh serpihan di lantai. Seperti sehabis terjadi pergumulan yang hebat. Dan yang lebih herannya lagi, teleponnya sudah hancur. Hanya tersisa serpihan plastik kecil-kecil yang dulunya merupakan bagian dari telepon.

Si paranormal pun berkata, “Semuanya sudah selesai. Tolong minta temanmu itu untuk minum air ini sampai habis,” ujarnya sambil menyordorkan segelas  air putih.

 

Saya penasaran, jadi bertanya, apa sebetulnya yang sedang terjadi? Sang paranormal itu hanya menasehati, lebih baik saya tidak usah tahu apa yang terjadi. Walaupun tidak tahu gambaran keseluruhan, tetapi dari yang saya dengar (belakangan), hantu yang mengganggu teman saya ini tidak hanya 1, tetapi ada 20an!

Teman saya sehabis kejadian malam itu, menjadi jatuh sakit. Tetapi untungnya setelah lewat satu minggu dia sembuh dan normal kembali.

Kalian harus percaya. Kejadian ini benar-benar terjadi pada teman saya. Nah bagaimana? Apakah setelah mendengar cerita ini kalian tertarik untuk mencobanya? Boleh coba telepon ke diri sendiri jam 11 malam. Tetapi mohon untuk catat, resiko ditanggung sendiri!!


Walau telepon sebetulnya merupakan barang teknologi, ternyata tidak terlepas dari cerita horor dan seram juga. Seperti cerita hantu di Bali ini.