Salam pecinta mistis, saya mau share pengalaman pribadi, langsung aja. Jadi waktu itu, sekitar tahun 2011, saya sedang mengerjakan suatu project apartment di daerah Kelapa Gading, sekitar bulan Oktober, tim saya harus bekerja lembur karena dikejar schedule.

Pekerjaan selesai sekitar jam 1 malam, teman-teman menyarankan saya menginap di kantor saja, lalu pulang di pagi harinya, tapi saya menolak.

Lalu saya pulang mengendarai sepeda motor ke kostan saya yg berada di daerah Roxy Grogol. Di daerah ini banyak sekali rumah-rumah penduduk yang dibongkar. Singkatnya, kostan saya adalah salah satu bangunan yang bertahan.

Perjalanan terasa singkat karna jalanan sepi malam itu, gang jalan masuk ke kostan saya, hanya bisa dilewati 1 motor, jika ada 2 motor berpapasan, harus gantian. Jalan ini gelap dan hanya diterangi 1 lampu jalan, sayangnya saat itu lampunya mati. (Kebayang gelapnya?)

Saya masuk ke gang dan saat lampu motor saya menyorot ke sudut jalan yang gelap, saya melihat seseorang, dibungkus kain putih yg sudah kusam, wajah berantakan, menatap ke arah saya. Bulu kuduk berdiri, reflek, saya melompat dari motor dan berlari ke arah kostan.

Di kostan, ada teman saya yang masih terjaga.

“Kenape lu?”, tanyanya.

“Gw liat pocong bang”, sambil terengah-engah.

“Di mane pocong?” Tanyanya lagi.

“Di sono bang”, sambil menunjuk ke arah motor saya yang masih tergeletak menyala.

“Geblek lo, motor lu tinggalin ?”, ujarnya sambil ketawa.

Kami berdua mendekati lokasi tadi, tapi makhluk itu sudah tak ada. Dia bilang mungkin saya salah lihat karena lelah & kantuk.

Besoknya, kejadian ini tersebar, ibu kost bergosip ke sana kemari, lapor Pak RT. Tapi dibilang saya hanya mengada-ada. Yang dilakukan Pak RT hanya mengganti lampu jalan yang mati.

Lalu saya mengetahui bahwa tepat di bawah tiang lampu tersebut, ada ruangan terbuka tempat penyimpanan kebutuhan masjid yang salah satunya adalah keranda mayat.

Waktu pun berlalu, di sekitar situ, saya jadi terkenal, orang sekitar situ pasti bertanya “Kamu yang liat pocong?” lalu tertawa kalau bertemu saya.

Saya, jadi minder, saya jadi jarang keluar kostan. Sampai suatu malam, saat kabar pocong ini mulai surut, terdengar suara wanita menjerit”.

Warga berhamburan keluar, termasuk penghuni kostan saya, saya dan teman saya pun tak ketinggalan.

“Kesurupan”, kata salah seorang warga yang saya tanya apa penyebab kerumunan ini.

Saya melihat dari sela-sela kerumunan, wanita itu didudukkan di depan masjid dan coba disadarkan oleh beberapa orang. Tapi anehnya, saya melihat wanita itu menatap tajam ke arah saya, dari sekian banyaknya orang di tempat ini. Kenapa saya?

Saya merinding, saya mengajak teman saya kembali ke kostan, dia setuju. Sayapun tidur, tak ada yg terjadi malam itu.

Minggu pagi, saya libur bekerja, kebiasaan anak kost, beli makanan di warteg, saat itu, ibu yang punya warteg tanya sama saya, “Kamu yg waktu itu liat pocong ya?”

Dengan malas saya jawab “Iya, Bu”

“Kemarin anak saya si Eza nangis gak berhenti, kan dia mau pipis, terus saya suruh aja pipis di bawah pohon, terus nangis, katanya liat pocong di pohon!!”, terangnya melanjutkan.

“Oh gitu Bu.” Jawab saya singkat. Saya tidak tau harus bilang apa. Saya bayar makanan yang saya beli dan pulang.

Beberapa hari kemudian, saya dan beberapa teman kost keluar malam, sekedar cari udara segar, baru keluar dari gang, kami terkejut, ada banyak kerumunan orang di jalanan,

“Ada apa ini” tanya saya ke salah satu cewek di kerumunan itu.

“Ini bang, mau cari foto pocong” jawabnya polos.

Kami bertiga pun keheranan, dan begitulah kejadian itu berlangsung beberapa hari sampai pohon tempat anak kecil yang melihat pocong itu ditebang.

Sekian dulu dari saya, sebenarnya ini hanya awal dari kejadian-kejadian aneh yg saya alami di kostan tersebut, cerita lain mungkin akan saya ceritakan lain waktu.

Penulis: Isan