Malam ini rasanya sepi sekali. Soalnya ayah, ibu dan adik keluar kota. Saya harus di rumah sendiri soalnya minggu depan ujian akhir semester di kampus.

Jadi saya menghabiskan waktu belajar. Kadang kalau bosan nonton TV di ruang tamu. Atau kalau gak ada kerjaan maka akan cari makanan di dapur. Malam itu, setelah bosan belajar saya pergi ke dapur mencoba mencari sesuatu yang bisa diembat di dalam lemari es. Namun horornya, ternyata gak ada apa-apa di dalam lemari es. Hanya cahaya oranye dari lemari es menerangi wajah saya yang kecewa di dalam dapur yang gelap…

Saya memutuskan nonton TV. Tapi di TV pun tidak ada acara yang menarik. Hanya acara drama tidak jelas.

Arg bosan sekali! Teriak saya dalam hati. Tiba-tiba ponsel saya yang terletak di kamar saya di lantai 2 berbunyi. Buru-buru saya lari naik ke atas. Ternyata yayang yang telepon. Dia seperti tahu kalau saya sedang bosan. Kami ngobrol sana sini hampir selama satu jam.

Setelah telepon, kita lanjut chat lagi. Mungkin 2-3 jam. Saya sudah gak ingat waktu lagi. Terakhir saya kirim ucapan selamat malam lalu saya pun tidur…

Namun tiba-tiba saya terbangun!

Saya belum mematikan lampu-lampu di bawah. Buru-buru saya turun ke bawah, matikan TV, matikan lampu di toilet, lampu di dapur, lampu di ruang tamu. Kalau gak, besok pagi saat mama pulang melihat lampu menyala semalaman bisa diomel habis-habisan. Haha, untung gak lupa. Dan saya pun kembali tidur.

Jawaban

Sang tokoh utama tidak pernah menyalakan lampu dapur. Sebab terakhir kali dia pergi ke dapur, kondisi dapur sudah gelap. Jadi pada, saat turun ke bawah untuk menutupi lampu, mengapa dia menutup lampu dapur?

[collapse]